Pages

KERA DAN KURA-KURA

ilustrasi :bacaanceritadongenganak.com



Oleh Anton Sucipto, S.p

Berdomisili di Banjar Negara

 

Pada zaman dahulu, hiduplah seekor kura-kura di pinggir sungai. Kura-kura itu terlihat sedang makan buah pisang. Disana banyak terdapat pohon pisang, sehingga kura-kura sering makan buah pisang di tempat itu. Karena tidak bisa memanjat ke atas pohon pisang, kura-kura itu hanya mencari buah pisang yang jatuh ke tanah. Beberapa saat kemudian muncullah seekor kera yang menghampirinya.

Hai kura-kura! Asyik betul kau makan buah pisang itu” ucapsi Kera.

Oh iya, ini enak sekali. Kau tentu lapar, makanlah buah pisang ini, di sini masih banyak” sahut Kura-kura itu sambil menyodorkan satu buah pisang kepada si kera.

Aku sudah seharian tidak makan” kata si Kera gembira sekali.

Lalu Keraitumakan pisang dengan lahap. 

Aku mau naik ke atas pohon, nanti aku bisa mendapatkanbanyak buahnya” ucapsi Kera sambil berjalan menuju ke pohon pisang itu.

Di tempat itu memang banyak terdapat pohon pisang. Jadi tinggal memetiknya saja. Lalu dia memanjat ke atas pohon, sementara si kura-kura menunggu di bawah pohon.

Kera dan Kura-kura sudah lama menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Tetapi terkadang si Kera memiliki sifat yang buruk yaitu maunya menang sendiri. Meskipun begitu, kura-kura amatlah bijaksana. Dia tidak mempersoalkan sifat kera yang buruk itu. Kura-kura selalu berharap suatu saat nanti kebiasaanburuk sahabatnya itu bisa berubah menjadi perbuatanyang lebih baik.

Aku sudah memetik satu tandan pisang nih!” serusi Kera sambil menurunkan satu tandan pisang dari atas pohon.

Pohon itu menghasilkan satu tandan pisang yang jumlahnya bisa mencapai 50 butir buah pisang. Dengan wajah penuh ceria, si Kera mulai membuka kulit pisang dan segera melahapnya dengan cepat.

Wah enak sekali buah ini! Hai Kura-kura kau mau juga ya? Ini buat kamu” ucapsi Kera sambil memberi sebutir buah pisang kepada kura-kura.

Iya terimakasih” sahutKura-kura.

Kura-kura hanya bisa menerima sebutir pisang saja. Padahal di hadapannyabanyak sekali buah pisang. Si Kera memakan satu tandan buah pisang dengan lahapnya. Satu tandan pisang langsung habis dimakannya. Lalu diamemanjat pohon lagi. Dia memetik satu tandan buah pisang, dandilahapnya dengan cepat.

Di tempat itu memang banyak terdapat pohon pisang. Si Kera pun dengan cepat memanjat pohon itu. Sudah hampir habis buah pisang yang dipetiknya. Sementara Kura-kura hanya melihat sahabatnya memakan pisang dengan lahapnya. KemudianKura-kura meminta sebutir pisang padanya

Kau sangat pintar naik ke atas pohon, sedangkan aku tak bisa naik sampai ke atas. Tolonglah kau beri aku satu butir saja” pintaKura-kura.

“Kamu naiklahsendirike atas pohon!Sekali-kali kamu naik ke atas! Di pojok sana ada pohon yang tidak tinggi, kau pasti bisa naik ke pohon itu” ucap Kera sambil terus makan pisang dengan lahapnya.

Kera itu memiliki watak yang serakah dan tidak mau berbagi kepada Kura-kura.

“Aku harus memanjat pohon itu, aku takkan menyerah!” gumam Kura-kura. 

Kemudian kura-kura berjalan mendekati pohon yang tidak terlalu tinggi. Jalannya sangat lambat, karena tidak bisa secepat laju siKera. Perlahan-lahan namun penuh semangat, kura-kura itu menggapai buah pisang di pohon yang tidak terlalu tinggi. Kura-kura itu berhasil memetik satu tandan pisang yang isinya banyak sekali. Sementara Kera telah menghabiskan semua pisang di pohon-pohon itu. Ketika kura-kura mau makan pisang, si Kera dengan sombongnya meminta buah pisang. Awalnya kura-kura tidak mau menyerahkan buah pisang yang sudah susah payah diambilnya. Tetapi karena merasa si Kera adalah sahabatnya, maka kura-kura itu memberikan satu butir buah pisangNamunkeraitumengambil banyak sekali.Sedangkan kura-kura hanya memakan sedikit saja. Kura-kura memang sangat lambat untuk mengunyah pisang. 

Beberapa saat kemudian, muncullah si Tupai. Dia merasa kasihan melihat kura-kura yang selalu tidak bisa makan pisang karena diambil kera yang serakah. Tupai tampak berpikir sejenak.

Hei kera, apakah kamu bersedia menanam bagian jantungnya pohon pisang? Nanti niscaya kau akan untung banyak! Tentunya tiap hari kau takkan kelaparan lagi!” ucap si Tupai. 

“Aku masih bingung, maksudmu apa?” Kera merasa penasaran.

“Begini sobat, jikakamu tanambagian dari jantung pohon itu, kamubisamenghasilkan buah yang banyak sekalidalam waktu singkat, bisa ratusan buah!Kau mau menanam bagian jantung pohonnya atau tidak?” sahutsi Tupai.

Ybolehlah, aku mau menanam jantung pohon pisang itu” kata si Kera.

Si Tupaitersenyum danmenyuruh Kera agar menanam bagian jantung pohon itu. Padahal bagian jantung  pohon yang ditanam di dalam tanahitu takkanbisa menghasilkan buah. Pohon pisang hanya berbuah satu kali saja, dan setelah berbuah 1kali, kemudian pohon itu akan mati. Hanya bagian tunas pohonlah yang bisa tumbuh berkembangbiak menghasilkan buah yang matang. Kera memang tidak menyadari akan ilmu bercocok tanam atau ilmu pertanian.

Aku mau menanam bagian jantung pohonini dihutan di sebelah selatan sana. Aku pergi dulu ya!” ucapsi Kera sambil membawa beberapa bagian jantung pohon yang lumayan berat.

Si Tupai terlihat tersenyum sendiri. Lalu dia menghampirikura-kura yang sedang memakan buah pisang.

Kura-kura yang baik, kau rawatlah kebun ini. Di sini ada beberapa tunas kecil atau anak dari pohon pisang. Nah, nanti lama-lama tunas itu akan tumbuh besar dan bisa menghasilkan buah lagi” ucapsi Tupai.

Baiklah,aku akan merawat tunas itu agar nantibisa menghasilkan buah yang matang, terimakasih ya!” sahut Kura-kura tampak gembira.

Waktu berjalan begitu cepatnya. Sudah berbulan-bulan lamanya Kura-kura menjaga dan merawat tunas pisang itu. Tunas itu berkembang semakin tinggi dan besar. Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pohon pisang telah berbuah lagi. Hasilnya cukup banyak. Dengan gembira,Kura-kura mulai memetik buah pisang. Si tupai pun datang ke tempat itu dan membantu memetikkan buah pisangnya.

Sementara Kera sangat sedih melihat jantung pohon yang ditanam di tanah,tidak bisa menghasilkan buah. Jantung pohon pisang yang ditanamnya setelah berminggu-minggu tak juga berbuah.  Dia baru sadar ternyata jantung pohon yangditanam tidak akan menghasilkan buah. 

Pada esok harinya, Keralalu pergi menuju kebun pisang yang dijaga oleh si Kura-kura.Dia menghampiriKura-kura dan si Tupai yang sedangasyikmemetik buah pisang.

Kura-kura, kenapa jantung pohon itu tidak menghasilkan buah pisang?” tanya Kerasedih.

Kamu harusnya belajar dari si Tupai, jangan mau menang sendiri!” jawab Kura-kura.

Kera terdiamsejenak. Lalu si Tupai berjalan mendekatinya.

Jangankau pelihara watak burukmu!Kamu selalu ingin menang sendiri mengambil semua buah pisang milik kura-kura!” kata si Tupai.

Aku memang salah.Aku berjanji takkan menipu kura-kura lagi. Akuakan berbagi buah pisang secara adil. Aku juga berjanji tidak akan serakah lagi” ucap Kera merasa menyesal.

Akhirnya Kera kembali bersahabat dengan Kura-kura. Mereka saling berjabat tangan. Si Tupai pun tersenyum melihat dua sahabat itu kembali berbaikan.

 

 

Penulis : Anton Sucipto, SP. Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, Fakultas Pertanian. Cernak “Kisah Singa yang Terperangkap” pernah dimuat di koran Solopos edisi 17 Februari 2019, danCernak  “Sepeda Septi”pernah dimuat koran Suara Merdeka edisi 13 September 2020.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar