Oleh Agung Slamet Krisnanto
(Kelas 8 SMPN 4 Jepon Satu Atap Kab. Blora Jateng)
Di sebuah hutan yang penuh dengan pepohonan tinggi dan suara burung bernyanyi riang, hiduplah seekor kancil kecil bernama Kiko. Kiko terkenal karena kecerdasannya dan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan. Namun, hari ini ia akan menghadapi petualangan yang jauh lebih besar dari biasanya.
Pagi itu, ketika Kiko sedang berjalan-jalan di pinggir sungai, ia melihat sesuatu yang sangat aneh. Sebuah cahaya berkilauan keluar dari balik semak-semak, memantulkan warna-warna pelangi yang membuat Kiko penasaran. Tanpa ragu, Kiko mendekat dan menemukan sebuah gerbang kecil yang terbuat dari cahaya.
“Selamat datang di Hutan Ajaib, Kiko!” suara lembut tiba-tiba terdengar. Kiko terkejut dan menoleh ke sekeliling, namun tidak ada siapa-siapa.
“Aku adalah penjaga gerbang ini,” lanjut suara itu. “Hutan ini penuh dengan keajaiban dan tantangan. Hanya mereka yang berani dan cerdas yang dapat menemukan jalan pulang.”
Kiko, yang selalu tertarik pada hal-hal misterius, merasa tertantang. “Apakah ada petualangan di sini?” tanya Kiko dengan penuh semangat.
“Petualangan besar menantimu. Tetapi, kau harus melewati tiga ujian untuk bisa keluar dari hutan ini,” jawab suara itu lagi.
Tanpa berpikir panjang, Kiko memutuskan untuk memasuki Hutan Ajaib. Begitu melangkah melewati gerbang cahaya, ia merasa tubuhnya seperti terangkat dan ia pun masuk ke dunia yang sangat berbeda. Pohon-pohon tinggi yang biasanya tampak biasa kini bercahaya dengan warna-warni yang mempesona. Udara di sekitar terasa segar, namun ada sesuatu yang misterius.
Tiba-tiba, di depannya muncul sebuah sungai lebar dengan air yang tampak jernih, tetapi arusnya sangat deras.
“Apa ujian pertama ini?” tanya Kiko.
Dari balik semak, muncul seekor kura-kura yang bijak. “Untuk menyeberangi sungai ini, kamu harus menemukan cara yang paling cerdas, Kiko,” kata kura-kura itu. “Kamu bisa menggunakan batu-batu besar di dasar sungai untuk melompat, tetapi pastikan untuk memilih batu yang kuat.”
Kiko memandang sungai dengan cermat. Setelah berpikir sejenak, ia melihat sebuah batu besar di ujung sungai yang tampaknya bisa diandalkan. Dengan hati-hati, Kiko melompat dari satu batu ke batu lainnya, akhirnya berhasil menyeberang dengan aman. Kura-kura itu tersenyum.
“Bagus sekali, Kiko. Kamu lulus ujian pertama.”
Kiko melanjutkan perjalanan, dan tidak lama kemudian ia bertemu dengan pohon raksasa yang berdiri tegak di tengah jalan. Di bawah pohon itu ada sebuah batu besar yang tertulis sebuah teka-teki:
"Aku tidak bisa dilihat, namun selalu ada di sana. Aku tidak bisa dipegang, namun selalu mengelilingimu. Apa aku?"
Kiko merenung. Teka-teki itu membuatnya bingung sejenak, namun akhirnya ia mendapatkan jawabannya. “Angin! Tentu saja itu angin!”
Begitu Kiko mengucapkan jawabannya, batu besar itu terbuka dan memberikan jalan menuju hutan yang lebih dalam. “Hebat, Kiko. Kamu telah berhasil melewati ujian kedua,” suara lembut itu kembali terdengar.
Namun, perjalanan Kiko belum selesai. Ia terus berjalan hingga akhirnya sampai di sebuah padang rumput yang luas. Di tengah padang itu berdiri seekor singa besar dengan tatapan tajam.
“Aku adalah penjaga ujian terakhir,” kata singa itu. “Untuk melaluiku, kamu harus menunjukkan keberanianmu dan berbicara dengan jujur.”
Kiko merasa sedikit takut, tetapi ia tahu bahwa keberanian bukan berarti tidak takut. Dengan tegap, Kiko berjalan mendekat dan berkata, “Aku tidak ingin berkelahi. Aku hanya ingin keluar dari hutan ini dengan selamat. Aku siap menghadapi apa pun yang datang asalkan aku bisa membantu semua makhluk di sini.”
Singa itu terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Kamu lulus, Kiko. Keberanian bukan hanya tentang melawan, tetapi juga tentang menghadapi ketakutan dengan hati yang tulus.”
Tiba-tiba, seluruh hutan mulai bersinar terang, dan Kiko merasakan tubuhnya kembali terangkat. Dalam sekejap, ia sudah berada di luar Hutan Ajaib, tepat di tempat yang ia mulai.
“Kamu telah berhasil melewati semua ujian, Kiko. Terima kasih sudah menjadi contoh bagi kami semua,” suara lembut itu berkata.
Dengan hati yang penuh kebanggaan, Kiko pulang ke rumahnya di hutan, siap untuk menceritakan petualangannya kepada teman-temannya. Meskipun hutan itu penuh dengan keajaiban dan tantangan, Kiko tahu bahwa dengan kecerdasan, keberanian, dan hati yang baik, segala rintangan dapat diatasi.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar