Pages

Belajar Tentang Bencana di Museum Tsunami Aceh

Foto : Travel-Tempo.co



Oleh Tabrani Yunis


Tahukah  teman-teman akan  bencana dahsyat yang pernah melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu? Mungkin ada yang sudah tahu dari cerita ayah dan bunda di rumah, atau dari kakek dan nenek. Kalau pun belum pernah mendengarnya, teman-teman bisa mencari informasinya pada ayah dan bunda serta kakak yang sudah mengetahuinya. Kita memang harus rajin-rajin bertanya. Karena dengan bertanya kita akan bisa mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan. Ingat kan dengan kata pepetah, yang mengatakan, “ Malu bertanya, sesat di jalan”.

 

Setelah bertanya pada orang tua, nenek, kakek atau abang dan sudara lainnya, teman-teman pasti akan menemukan cerita bahwa pada tanggal 26 Desember 2004, tepatnya pukul 07.59 di pagi Minggu, terjadi gempa yang dahsyat dengan kekuatan mencapai 9.1 SR.  Dengan kekuatan getaran 8.9 SR itu, bumi Aceh berguncang dengan sangat kuat. Banyak bangunan yang  retak dan bahkan rubuh atau hancur. Gempa yang dahsyat tersebut menyebabkan bencana tsunami yang mematikan itu meluluhlantakan kota Banda Aceh, Meulaboh dan wilayah sepanjang pantai di Aceh Barat dan Selatan, juga di wilayah pantai timur Aceh. Bencana  tsunami Aceh itu dinyatakan oleh PBB sebagai bencana yang terdahsyat yang menewaskan sekitar 200.000 jiwa. Ratusan ribu kehilangan tempat tinggal dan terpaksa tinggal di barak-barak pengungsian untuk sekian lama.

 

Agar masyarakat kita tidak lupa dan bisa selalu belajar tentang pengalaman bencana terdahsyat dan sangat memilukan itu, maka dibangunlah museum Tsunami atas inisiatif dari sejumlah lembaga, termasuk  Pemerintah Propinsi Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, Kementerian ESDM dan Ikatan Arsitek Indonesia. Untuk membangun museum ini menghabiskan dana hingga Rp 70 milyar. Mahal sekali bukan? Ya, tentu saja mahal. Namun, bila dilihat dari fungsinya, dana Rp 70 milyar itu tidak berarti banyak. Karena bangunan ini tidak hanya berfungsi untuk mengenang korban bencana tsunami yang sangat besar itu, tetapi juga sebagai sarana  pendidikan atau edukasi bagi masyarakat. Tentu bukan hanya bagi masyarakat Aceh, tetapi masyarakat dunia. Selain itu, museum tsunami juga  bangunan berfungsi sebagai pusat evakuasi Tsunami bila suatu saat terjadi lagi tsunami. 

 

Lalu, kapan museum tunami itu didirikan dan siapa pula yang merancang bangunan megah tersebut?  Sekedar informasi bagi teman-teman bahwa sebelum museum itu dibangun, terlebih dahulu dilakukan lomba design museum tsunami. Pada saat itu, ternyata rancangannya M.Ridwan Kamil yang tampil sebagai pemenang lomba saat itu. Maka setelah itu pada tahun 2006 dan  diresmikan bulan Februari 2008, kemudian baru dibuka untuk umum pada tanggal 8 Mei 2011 hingga sekarang.

 

Hmm, penasaran kan? Maka, rencanakan liburan teman-teman untuk berkunjung ke museum tsunami Aceh yang sangat mudah diakses itu.  Kalau sudah melihat langsung, banyak sekali kisah tsunami yang bisa teman-teman ceritakan atau tulis untuk dibagi sebagai oleh-oleh kepada banyak orang. 

 

 

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar