Pages

JANGAN SUKA MENGELUH



Oleh Dewi Ayu Larasati, SS, M. Hum 
Berdomisili di Medan, Sumatra Utara

Sepulang sekolah, orangtua Salma dan Salman mewajibkan mereka untuk belajar mengaji dengan mendatangkan guru agama privat ke rumah mereka. Orangtua Salma dan Salman sangat berkeinginan semua anaknya memiliki dasar akidah yang kuat, menguasai ilmu agama, yang diyakini mereka punya derajat lebih tinggi, di atas semua ilmu yang lain.
Saat melihat guru ngaji datang, Ibu pun memanggil Salma dan Salman,”Salma, Salman…Ummi Mus sudah datang, Nak. Ayo bersiap untuk mengaji.”
“Hmm…Salman baru selesai makan siang, Bu. Mau nonton kartun dulu ya, Bu,” jawab Salman sambil bersiap duduk di depan TV.
“Ayo ngaji dulu, Nak. Guru ngaji sudah datang, nanti selesai ngaji kau boleh menonton kartun. Tidak baik membuat Ummi menunggu. Ayo cepat Nak, ambil Al Qur’an-nya,” seru Ibu. 
Sambil membawa Al Qur’an, Salma dan Salman pun menghampiri guru ngaji mereka, Ummi Mus. Mereka pun berdoa sebelum memulai ngaji. Seketika Salma bertanya kepada guru ngajinya, “Ummi, boleh ga hari ini ngajinya selesai lebih awal?”
“Kenapa, Salma?” tanya Ummi Mus heran.
Sambil melihat kiri kanan, khawatir Ibu mendengar pembicaraannya, Salma pun menjawab dengan nada berbisik, “Hmm…Udara hari ini benar-benar panas, Ummi. Gerah…kulitku terasa dibakar perapian. Salma dan adik pingin beli es krim ke warung, Ummi,”
Seketika Salman pun menjerit kegirangan, “Horee…es krim…es krim…aku mau, Kak! Aku suka sekali es krim.”
Salma pun menutup mulut adiknya, “Ssst….adek jangan berisik, nanti Ibu dengar.”
Ummi Mus pun tersenyum mendengar alasan mereka dan berkata, “Oh itu alasannya ya, Salma dan Salman. Hmm begini, Nak. Allah itu sangat tidak menyukai hambanya yang suka mengeluh. Ketika hari panas, ia mengeluh, mengapa hari begitu panas. Ketika hari hujan, ia pun mengeluh, mengapa hujan. Padahal kondisi seperti ini adalah sebuah nikmat yang harus disyukuri. Hujan yang turun dan berganti dengan panasnya matahari adalah sebuah peristiwa alam yang telah diatur oleh Allah swt. Allah hanya ingin mengetahui, apakah kita sabar sebagai hambaNya? Apakah ada ucapan syukur dengan situasi yang ada? Bukan untuk mengeluh dan mencaci alam dengan semau-maunya diri kita sendiri.”
“Kalau Salman sebenarnya suka dengan cuaca panas, Ummi. Biar Salman bisa main dengan teman-teman sore hari, dan hmm…bisa makan dan minum es terus tanpa dimarahin Ibu,” ujar Salman polos.
“Cuaca panas itu banyak manfaatnya, Salma dan Salman. Kalau cuaca panas jemuran bisa cepat kering, nelayan bisa ke laut, tidak banjir, mengurangi nyamuk berkembang biak, pedagang lebih mudah menjajakan dagangannya, dan cahaya matahari juga bisa dimanfaatkan untuk tenaga listrik.  Sebaliknya, hujan juga banyak manfaatnya. Selain memberikan kesejukan, juga untuk menjaga kesuburan tanaman.  Nah, kalau kita selalu bersyukur, kita dapat menikmati kehidupan ini. Sebaliknya orang yang tidak pernah bersyukur mereka selalu mengeluh, dan Allah tidak menambah nikmatNya. Untuk itu, kita patut mengucapkan Alhamdulillah untuk setiap kondisi, supaya Allah semakin sayang dengan kita,” jelas Ummi Mus lagi.
“Ya Ummi, kalau tidak ada cuaca panas, Salma juga tidak bisa main sepeda sama teman-teman. Dan kita juga tidak bisa berenang saat libur sekolah ya, Dek,” ujar Salma.
Ummi Mus pun tersenyum memandang ke arah mereka berdua. “Baik, kalau gitu jangan mengeluh lagi ya saat panas ataupun hujan. Ayo kita lanjutkan ngaji kita dulu. Mari kita mulai dengan Bismillahirrahmaanirrahiim. Nah, giliran kamu duluan Salma yang baca.”
Salma dan Salman pun menuntaskan pelajaran membaca Al Qur’annya dengan semangat di tengah cuaca yang panas. Tak ada keluhan lagi terlontar dari mulut mereka.   

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar