Pages

SERBA – SERBI PERANGKO

Repubika

Oleh  Mia Cisadani 
Berdomisili di Semarang, Jawa Tengah

Adakah di antara kalian yang gemar berkirim surat lewat jasa Pos? Pernahkah memperhatikan bagian amplopnya? Ada perangkonya, kan? Kalian tahu tidak, bagaimana sejarah mengenai perangko tersebut?             Perangko berasal dari bahasa Latin “franco”. Perangko adalah secarik kertas yang di bagian belakangnya memiliki perekat. Sedangkan pada bagian depannya tercantum harga tertentu.
Dengan menempelkan perangko pada sepucuk surat, berarti biaya pengiriman surat tersebut telah dilunasi oleh pengirim. Sebagai imbalannya, tukang pos akan mengantarkan surat itu ke alamat yang dituju.
            Perangko pertama merupakan hasil gagasan Sir Rowland Hill. Seorang berkebangsaan Inggris. Pada tanggal 6 Mei 1840, perangko mulai diterbitkan.
Perangko pertama di dunia bergambar Ratu Victoria. Seorang ratu Inggris yang terkenal. Dan dicetak dengan tinta berwarna hitam. Pada bagian atas bertuliskan kata “Postage”. Pada perangko itu juga tertera harga “one penny” atau satu penny. Karena itu, perangko tersebut dikenal dengan julukan The Penny Black.
Seratus tahun kemudian, di tahun 1946, Indonesia pertama kali mencetak perangko. Gambar yang tertera adalah seekor banteng sedang menarik rantai. Gambar ini melambangkan bahwa Indonesia telah bebas dari penjajahan

Mengapa Pinggiran Perangko Bergerigi?
            Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa bagian tepi perangko dibuat bergerigi? Ternyata, awalnya perangko dicetak tidak berlubang. Sehingga, ketika harus menjual harus digunting satu per satu. Suatu hari, seorang reporter membeli perangko dalam jumlah banyak, berupa lembaran perangko besar. Namun ia tidak menemukan gunting untuk memotongnya. Ia mendapatkan ide untuk membuat beberapa lubang kecil di sela-sela perangko menggunakan jarum. Lalu perlahan-lahan menyobeknya.
            Cara ini yang menjadi ide baginya untuk membuat mesin pelubang perangko. Kemudian mesin itu digunakan oleh kantor pos di Inggris. Selanjutnya, mesin pembuat lubang gerigi perangko ini sudah digunakan di seluruh dunia.Dengan adanya lubang gerigi, maka kita tidak perlu lagi menggunakan gunting untuk memotong perangko. Mudah kan?

Hobby Mengumpulkan Perangko...
            Adakah diantara teman-teman yang gemar mengumpulkan perangko? Bentuk dan gambar pada perangko yang beraneka macam, membuat banyak orang tertarik untuk mengumpulkan perangko. Kegiatan mengumpulkan perangko ini disebut dengan filateli. Banyak manfaat yang didapat dari menekuni hoby yang satu ini. Karena dengan mengkoleksi perangko, kita dapat lebih mengenal Indonesia. Bahkan mengenal negara lain. Wawasan kita pun akan bertambah di bidang sejarah, ekonomi, politik, budaya, flora, fauna maupun geografi.
            Manfaat lain mengkoleksi perangko dapat menumbuhkan sifat positif dalam diri kita, seperti :
1. Giat dan bersemangat
2. Sabar
3. Tekun
4. Berhati-hati
5. Kreatifitas dan rasa seni
6. Jujur dan sangat pengertian

Semakin Langka Semakin Mahal
            Perangko yang dicetak, sebagian besar digunakan untuk keperluan surat-menyurat. Sisanya dikoleksi oleh kolektor yang berada di seluruh dunia. Semakin langka perangko itu, harganya pun akan semakin mahal.
            Perangko asal Indonesia seri fauna bergambar orang utan yang terbit tahun 1989. Saat itu harganya antara Rp. 75 – Rp. 500 sekarang harganya sekitar Rp. 1 juta per buah.
            Bahkan, ada perangko yang saat ini berharga Rp. 200 juta. Perangko tersebut bergambar Ratu Wilhelmina yang diterbitkan pemerintahan Hindia Belanda tahun 1864. Perangko ini menjadi sangat mahal karena hanya tinggal ada dua di dunia.
Menarik bukan? Nah, apakah teman-teman tertarik mengkoleksi perangko?

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar