Pages

"Raja Rimba"


doc. Hidayatuna.com


Oleh Anton Sucipto

Mentari pagi bersinar terang. Kancil tampak berjalan sendirian di hutan yang lebat. Pepohonan hijau yang rindang bisa menjadi sarana berteduh. Embun pagi menetes di dedaunan seolah ingin mengajak menyambut pagi yang cerah.
Beberapa saat kemudian muncullah burung Merpati berwarna biru di tempat itu.
"Hai kawan! Rupanya kau sedang santai di hutan ini!" seru Merpati.
"Aku selalu senang saat melihat sinar mentari di pagi ini" sahut Kancil menebar senyuman ramah.
"Kau sudah tahu kabar kedatangan harimau belum? " tanya Merpati.
"Harimau?" tanya Kancil kaget.
"Tapi tenang! Maukah ikuti saranku?" tutur Merpati memberi saran.
"Caranya? " Kancil penasaran.
"Bilang saja, jika Singa akan menantang harimau!" sahut Merpati.
"Baiklah kawan" ucap Kancil setuju.
Merpati itu terbang ke atas bertengger di ranting pohon rambutan. Beberapa saat kemudian muncullah harimau di sana.
"Hai Harimau, aku baru bertemu Singa yang kuat, gigi taringnya sangat tajam dan suaranya seperti petir menggelegar" kata Kancil.
"Haha! Aku tak percaya! Akulah yang paling kuat! " sahut Harimau.
"Percayalah, singa itu memberi pengumuman dan menyatakan dia adalah raja rimba" ucap Kancil.
"Aku takkan tertipu oleh perkataanmu! " seru Harimau.
"Jika kamu pantas menjadi raja rimba, maka lawanlah tantangan Singa itu. Kalau kau merasa takut, maka kau tidak berhak menjadi raja di hutan ini" tutur Kancil.
"Aku terkuat di hutan ini! Tidak ada yang bisa mengalahkanku. Aku akan melawannya!" sahut Harimau kesal.
Harimau pergi meninggalkan Kancil. Dia berniat melawan Singa itu.
"Hati-hati di jalan ya!" kata Kancil sambil tersenyum.
Kancil tidak jadi dimangsa Harimau. Sementara Harimau itu mencari keberadaan si Singa. Beberapa saat kemudian dia bertemu dengan singa.
"Hei singa! Kau tak pantas jadi raja rimba!" teriak Harimau.
"Kalau ingin jadi raja rimba, maka harus melawanku" jawab Singa.
"Baiklah, mari kita buktikan siapa yang paling kuat!" seru Harimau.
Mereka lalu bertarung habis-habisan. Kedua kaki mereka saling menendang dan cakar kaki saling berbenturan. Singa menggunakan ekornya untuk mengikat tubuh harimau. Harimau pun terpental dan menabrak pohon.
"Gedebugg"
Terdengar suara harimau terjatuh dan terkapar di tanah.
"Kau sudah kalah. Tapi aku penasaran, siapa yang menyuruhmu untuk melawanku?" tanya Singa.
"Tadi aku bertemu Kancil, katanya kalau ingin jadi raja rimba maka aku harus mengalahkanmu" jawab Harimau sambil menahan sakit.
"Lucu sekali! Aku tidak pernah memberi pengumuman bahwa aku menantangmu" kata Singa tertawa.
"Ternyata aku tertipu oleh Kancil" sahut Harimau merasa ditipu.
"Makanya jangan sombong dan merasa yang paling kuat! Di atas langit masih ada langit lagi, artinya janganlah merasa paling hebat, karena di tempat lain ada juga yang lebih hebat dari kita" tutur si Singa.
Akhirnya Harimau melangkah pergi dengan penuh penyesalan. Lalu Singa itu berjalan ke arah utara. Beberapa saat kemudian, Singa melihat Kancil yang sedang memakan rumput di tepi sungai.
"Hei Kancil! Kemarilah" seru Singa.
Kancil menoleh ke belakang. Dilihatnya Singa yang cukup tinggi dan bertubuh kuat.
"Apa kau memanggilku" kata Kancil sedikit gugup dan takut.
"Kau jangan takut. Aku tidak akan memangsamu" sahut Singa.
"Wahai Singa yang paling kuat, apa betul kau tidak mau memangsaku?" tanya Kancil penasaran.
"Betul!" sahut Singa tersenyum.
"Apa sekarang kamu sudah tidak makan daging lagi?" Kancil heran.
"Haha! bisa saja" Singa itu tertawa.
"Aku bingung sendiri" ucap Kancil.
"Tak usah resah gelisah, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, karena berkat dirimu kini ku jadi raja rimba!" sahut Singa.
"Jadi kau telah mengalahkan harimau itu?" tanya Kancil.
"Tepat sekali!" sahut Singa.
Sejak saat itu, mereka menjadi sahabat yang baik. Si Singa juga tak pernah bersikap sombong. Bersama dengan Kancil, mereka akan menjaga dan melestarikan hutan yang penuh pepohonan hijau dan rindang.

Penulis : Anton Sucipto, SP. Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Suka makan singkong rebus dan sayur bayam. Mengidolakan Valentino Rossi legenda juara Moto GP.


Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar