Oleh Lia Fahrudin
Owner Rumah Batik Manunggal Jati dan Pengurus Satupena Kabupaten Blora
Hari itu, Rina melonjak senang. Ia terpilih mewakili sekolah dalam lomba mewarnai batik di Desa Doplang, kampung batik terkenal di daerahnya.
"Ayo, Bu! Cepat ke sana, nanti keburu mulai!" serunya sambil memeluk kotak pensil warna kesayangannya.
Sesampainya di desa, Rina terpukau melihat kain batik tergantung di sepanjang jalan. Warna-warnanya cerah, motifnya rumit dan indah. Tapi yang paling menarik perhatian Rina adalah batik Tunggak Jati—motif dengan pohon jati yang kokoh berdiri meski dikelilingi daun gugur.
Sebelum lomba dimulai, Rina memutuskan berjalan sebentar. Ia penasaran ingin melihat pohon jati asli yang menjadi inspirasi motif itu.
Namun… tanpa sadar, Rina tersesat.
"Eh? Tadi perempatan ini nggak ada ya?" gumamnya. Saat itu, angin bertiup pelan dan daun-daun jati beterbangan.
Tiba-tiba, dari balik pohon besar, muncullah sosok tua berjubah coklat daun. Ia tersenyum ramah.
"Sedang mencari sesuatu, Nak?" tanyanya.
"Aku ingin tahu... kenapa pohon jati dijadikan batik? Kenapa daun gugur malah dianggap indah?"
Orang tua itu mengangguk bijak. "Pohon jati itu kuat meski daunnya luruh. Motif Tunggak Jati dibuat oleh leluhurmu di masa sulit, sebagai lambang harapan dan keteguhan."
Lalu ia mengajak Rina menyentuh batang pohon tua. Seketika Rina merasa hangat dan penuh semangat.
"Jadikan kekuatan ini dalam karyamu, Rina," bisiknya.
Ketika Rina membuka mata, ia sudah kembali di tempat lomba. Semua orang mulai mewarnai. Dengan hati berdebar, Rina menggambar pohon jati besar berdiri tegak, dikelilingi dedaunan berwarna emas dan hijau.
Hasilnya? Ia menang juara pertama!
"Aku menang bukan karena hebat, tapi karena belajar dari pohon jati," katanya sambil tersenyum kepada ibu dan teman-temannya.
Sejak hari itu, Rina tidak hanya suka mewarnai, tapi juga rajin belajar sejarah di balik setiap motif batik. Karena baginya, setiap pola adalah cerita—dan setiap cerita menyimpan semangat para penjaga jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar