Oleh Indra Mardiani
Suasana haru dan semangat memenuhi halaman MIN 11 Banda Aceh dalam acara pelepasan siswa kelas VI yang berlangsung bersamaan dengan puncak persembahan hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA). Kegiatan ini menjadi momentum penting yang tidak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga unjuk karya dan penampilan siswa sebagai wujud pembelajaran karakter dan nilai-nilai Pancasila.
Jadi, dalam kegiatan ini, projek P5RA yang mengangkat tema “Rahmatan Lil Alamin”telah dilaksanakan sepanjang semester, dan dipersembahkandengan penuh semangat oleh para siswa dalam bentuk berbagai penampilan seni budaya, kreativitas, serta hasil praktik nyata.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi yang sangat baik antara pihak sekolah, komite, serta wali murid. Seluruh pihak bersatu dalam mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan projek, mulai dari perencanaan, hingga pementasan akhir.
Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, Kesiswaan, dan Humas menyampaikan kebanggaan atas hasil karya siswa yang ditampilkan dalam acara ini. Mereka menilai bahwa proses kreatif yang dilakukan telah mencerminkan semangat gotong royong, kerja keras, serta penguatan karakter yang menjadi inti dari pendidikan di madrasah.
“Kami sangat bangga melihat penampilan anak-anak yang penuh kreativitas dan makna. Ini adalah buah dari pembelajaran yang menyentuh hati dan karakter, serta hasil kolaborasi yang luar biasa antara guru, komite, dan orang tua,” ujar salah satu perwakilan pimpinan madrasah.
Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah fashion show busana dari bahan daur ulang. Para siswa tampil percaya diri mengenakan pakaian hasil olahan barang bekas yang telah disulap menjadi busana kreatif dan bernilai ekonomis tinggi. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk peduli lingkungan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini.
Selain itu, penampilan seni budaya khas Aceh juga menjadi sorotan dalam acara ini. Tarian Like Aceh, dibawakan oleh siswa laki-laki, memperlihatkan kekuatan nilai budaya lokal dan semangat persatuan. Sedangkan siswa perempuan menampilkan berbagai tarian daerah seperti:
• Tarian Zapin Melayu, yang mengandung makna keharmonisan dan kebersamaan dalam masyarakat Melayu-Aceh.
• Tarian Pemulang Maja, yang menggambarkan tradisi permohonan maaf dan saling memaafkan dalam adat Aceh sebagai simbol kedamaian.
• Tarian Kreasi, sebagai hasil gabungan berbagai gerakan daerah yang menonjolkan kekompakan dan kolaborasi antar peserta didik.
• Tarian Bungong Jeumpa, tarian khas Aceh yang melambangkan keindahan, keramahan, dan semangat dalam menyambut tamu.
Seluruh rangkaian penampilan ini merupakan hasil bimbingan dan arahan dari Ibu Yeni Marlina, guru pengampu mata pelajaran Projek P5RA di MIN 11 Banda Aceh dan juga wali kelas Ibu Fatmawati, Ibu Muchraini dan Ibu Nurfajri. Ia menuturkan bahwa setiap proses dilalui dengan penuh semangat dan partisipasi aktif dari siswa.
“Anak-anak sangat antusias sejak awal. Mereka tidak hanya tampil, tapi juga memahami makna dari setiap karya yang mereka ciptakan. Ini adalah pembelajaran karakter yang hidup,” ungkap Ibu Yeni.
Acara yang dikemas dengan berbagai bentuk seni ini menjad ibukti nyata bahwa madrasah tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membina nilai-nilai spiritual, sosial, budaya, dan kepedulian lingkungan, sebagaimana esensi dari Profil Pelajar Pancasila.
Acara ditutup dengan doa dan foto bersama dan harapan agar seluruh siswa tetap membawa nilai-nilai luhur Pancasila dan Islam dalam setiap langkah kehidupan mereka di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar