Pages

Ayo Berkenalan dengan Pustakawan Cilik






Oleh Rahadatul Aisyi

Assalamualaikum Sahabat Popon dan Nyanyak yang kritis dan cerdas. Apa kabar hari ini? Apa saja buku yang sudah dibaca pagi ini? Semoga saja semua sudah melakukan aktivitas membaca. Nah, berbicara soal membaca, hari ini kita berkenalan dengan sahabat baru yang sangat aktif membaca dan ikut mengelola pustaka. Silakan dışımla apa yang ditulis diceritakan okeh Rahadatul Aisyi berikut ini. Ayo kita baca dan simak dengan baik.

Sebagian besar orang, terutama yang seusia saya, jika mendengar kata perpustakaan, barangkali akan terbesit dalam kepala mereka tentang suatu hal yang cukup membosankan. Pustaka itu berkaitan erat dengan yang namanya buku, dan segelintir orang menganggap bahwa buku merupakan hal yang membosankan. Namun, berbeda dengan saya. Saya merasa bahwa buku adalah bagian dari kehidupan yang tak bisa dipisahkan begitu saja.

Saya merupakan pribadi yang gemar membaca dan kegemaran ini barangkali juga dibersamai dengan rasa ingin tahu saya yang tinggi. Dengan membaca buku, saya merasa seperti mendapat sesuatu yang mampu menjawab segala rasa penasaran di dalam benak. Oleh karena itu, selama proses belajar di sekolah, saya selalu menyisihkan waktu untuk setidaknya mendatangi pustaka di waktu-waktu kosong, umumnya ketika waktu istirahat. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan saya di sekolah hingga kemudian membawa saya menjadi salah satu bagian dari perpustakaan yang disebut dengan Pustakawan Cilik.

Nama saya Rahadatul Aisyi, salah satu siswi yang bersekolah di MIN 20 Aceh Besar. Inilah pengalaman yang akan saya ceritakan sedikit selama menjadi bagian dari tim Pustakawan Cilik.

Semua berawal dari diri saya yang sering mengunjungi pustaka madrasah di waktu istirahat. Sebagaimana yang saya paparkan di atas bahwa saya cukup gemar membaca, jadi saya pun meluangkan waktu istirahat dengan mendatangi pustaka. Setelah membeli kue-kue dan minuman di kantin, saya pun langsung bergerak ke perpustakaan dan membaca berbagai macam buku di sana. Aktivitas seperti itu terus saya lakukan karena memang saya menyukainya. Dan, ternyata kebiasaan saya ini dirasakan betul oleh salah satu guru yang bertugas di perpustakaan.

Singkat cerita, sang guru menawarkan saya untuk bersedia menjadi bagian dari Pustakawan Cilik. Alasannya tentu saja karena saya yang giat mengunjungi perpustakaan. Akan tetapi, bukan di situ poin pentingnya melainkan karena beliau melihat saya yang selalu membaca buku setiap saat berada di perpustakaan madrasah. Maka, tanpa pikir panjang saya langsung setuju terhadap tawaran dari sang guru.

Bahagia rasanya ketika satu dari sekian banyak kegemaran saya dirasakan oleh guru. Saya merasa seperti hal-hal yang saya sukai ini mendapat dukungan besar dari guru. Itulah yang saya rasakan ketika mengetahui diri saya ditawarkan untuk bergabung ke dalam Pustakawan Cilik.

Ada beberapa kegiatan yang saya lakukan selama menjadi Pustakawan Cilik dan tentu saja semuanya berkaitan dengan buku seperti di antaranya; mengatur buku di rak, mencatat peminjaman serta pengembalian, cara merawatnya jika ada yang rusak, membuat laporan bulanan tentang jumlah buku yang dipinjam dan juga membantu teman-teman dalam memilih tema bacaan yang tepat. Semua itu saya kerjakan dengan saling bekerja sama.

Selama bergabung dalam Pustakawan Cilik, saya sudah belajar banyak hal dari guru-guru yang memang bertugas membimbing saya dan teman-teman lainnya. Dari sekian pelajaran tersebut, yang paling penting menurut saya adalah menjaga ketertiban, kenyamanan dan juga kebersihan di perpustakaan. Saya paham sikap-sikap yang harus dikedepankan selama berada di pustaka seperti tidak ribut, tidak mencoret-coret setiap buku, tidak mengganggu kawan lain baik yang sedang membuat tugas atau yang sedang membaca, sampai kepada meletakkan kembali buku-buku bacaan ke tempat semula agar tidak berantakan di atas meja. Saya juga diajarkan untuk tidak membiarkan sampah mengotori pustaka, terutama sampah makanan dan minuman.

Dengan bimbingan dan arahan yang saya dapatkan sebagai Pustakawan Cilik, saya dan teman-teman lainnya diharapkan mampu menunjukkan sikap-sikap penting itu kepada siswa-siswi lainnya, terutama kepada mereka yang mengunjungi perpustakaan. Namun demikian, saya tidak pernah memosisikan diri sebagai orang yang berhak menggurui teman-teman seangkatan atau siswa-siswi lainnya. Lebih daripada itu, saya hanya berperan sebagai sosok pengingat untuk diri saya sendiri dan kawan-kawan semua supaya sadar betapa pentingnya menjaga ketertiban, kenyamanan serta kebersihan selama berada di perpustakaan.

Menjadi Pustakawan Cilik memberikan saya banyak pengalaman berharga. Saya belajar tentang manajemen waktu karena harus membagi waktu antara tugas pustakawan dan belajar di kelas. Selain itu, saya juga melatih diri dalam mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan teman-teman, baik yang seangkatan maupun adik-adik kelas, untuk membantu menemukan buku yang sesuai dengan minat mereka.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika saya berhasil merekomendasikan sebuah buku kepada seorang teman yang awalnya tidak suka membaca. Setelah membaca buku tersebut, ia mulai tertarik dan sering datang ke perpustakaan. Itu membuat saya merasa cukup bangga sebabsaya berhasil menumbuhkan minat membaca pada teman saya. 

Pelajaran penting dari pengalaman ini adalah saya belajarmengenai pentingnya peran perpustakaan dalam lingkungansekolah. Perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca, tetapi juga sumber pengetahuan yang tak terbatas. Selain itu, saya pun memahami betapa pentingnya menjaga dan merawat buku karena buku-buku tersebut merupakan aset berharga yang bisa dinikmati oleh banyak orang.

Pada ahkirnya, menjadi salah satu dari bagian Pustakawan Cilik telah mengajarkan saya arti di balik tanggung jawab, disiplin dan kerja sama. Saya juga semakin mencintai dunia literasi dan berharap suatu hari bisa berkontribusi lebih besar lagi dalam hal mengembangkan minat baca, terutama di kalangan anak-anak sesusia saya.



Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar