Pages

Beternak Ayam




 Bagian. 3.

 Oleh Anton Sucipto, SP

 

"Bagaimana dengan makanan yang sering dimakan oleh ayam itu?" Bobi bertanya lagi.

 

"Begini Bobi, untuk makanan atau pakan ternak ayam pedaging,  membutuhkan pakan ternak yang berprotein lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam petelur," jawab kakek Kutokuto.

 

"Kenapa ayam pedaging membutuhkan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam petelur?" Bobi jadi penasaran.

 

"Hal ini dikarenakan  agar ketika panen, ayam pedaging menjadi lebih gendut. Meskipun pertumbuhan pada setiap ayam berbeda-beda tetapi dengan memberi pakan ternak yang bergisi tinggi maka diharapkan akan menghasilkan ayam pedaging yang berkualitas tinggi. Masa panen jangka waktunya pendek yaitu 33-34 hari maka pemberian pakan tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan ayam petelur. Panen ayam petelur terbilang cukup lama yaitu sekitar 24 bulan atau dua tahun. Meskipun telor dapat diambil setiap hari, para peternak ayam petelur harus mengeluarkan uang yang lebih untuk pakan ternak yang diberikan setiap harinya.


Pemberian pakan ternak itu harus sesuai dengan kebutuhan ternak, agar nantinya kualitas dari telur yang dihasilkannya, tetap terjaga dengan baik," sahut kakek Kutokuto menjelaskan.

 

 

"Ngomong-ngomong, rupanya Bobi sangat berminat untuk beternak ayam, ya!" celetuk Bimo tersenyum.

 

"Iya, saya rasa tak ada ruginya beternak ayam, dong!" sahut Bobi.

 

"Betul, betul. Kakek setuju dengan pendapat Bobi. Beternak ayam itu juga bisa menghasilkan uang, tetapi ingat kalian juga jangan lupa untuk terus rajin belajar. Agar bisa tercapai cita-cita kalian sehingga masa depan akan menjadi cerah dan menyenangkan," tutur kakek Kutokuto ikut tersenyum.

 

 

Setelah berjalan berkeliling di kandang ayam itu, mereka akan kembali ke rumahnya masing-masing.

 

 

"Bukankah kalian masih liburan sekolah, kan?" tanya kakek Kutokuto.

 

"Iya, kakek. Apakah boleh besok kita kesini lagi?" ucap Bobi.

 

"Tentunya boleh dong. Saya malah senang kalian mau ikut membantu Kakek dan belajar tentang cara beternak ayam," sahut kakek Kutokuto.

 

"Terimakasih Kakek," jawab mereka bersamaan.

 

"Iya, sama-sama, ya," sahut kakek Kutokuto sambil tersenyum.

 

Pada esok harinya, Bimo dan Bobi tampaknya sedang berjalan santai, untuk menuju ke rumahnya kakek Kutokuto, yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah mereka.

 

"Kakek Kutokuto itu memang baik orangnya, mau memberikan dua ekor ayam. Aku juga diberikan beberapa lembar uang kertas, dan bisa digunakan untuk membeli peralatan sekolah, " Bobi tampaknya gembira.

 

 

"Betul sekali. Kakek Kutokuto itu meskipun sendirian di sana, tetapi tak pernah sombong, walaupun uangnya banyak, namun seringkali membantu orang-orang yang memerlukan makanan di kawasan di sekitar tempat itu," sahut Bimo.

(Bersambung)

 

 

 

 

 

 

Penulis :

Anton Sucipto, SP.

Tulisannya dimuat di media cetak dan online.

Like dan subscribe,

https://youtube.com/@antonsuciptosp?sub_confirmation=1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar