Pages

Proses Terjadinya Pelangi

 



Oleh: Rizky N. Dyah

Kutai Barat, Kalimantan Timur 

 

Hai teman… kalian semua pasti sudah hafal dengan lagu pelangi-pelangi , dong? Yang belum hafal, kita nyanyi bersama-sama yuk…

Pelangi, pelangi…

Alangkah indahmu…

Merah , kuning, hijau, di langit yang biru…

Pelukismu agung, siapa gerangan? Pelangi, pelangi ciptaan Tuhan…


Horeee… Kalian hebat!

Tapi, ada yang tahu tidak pelangi itu apa? Yang tahu unjuk tangan ya…

Ya, betul!

Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang berupa cahaya yang beraneka warna yang saling sejajar dan nampak di langit. Pelangi terbentuk karena sinar matahari dibiaskan oleh tetesan air hujan atau embun yang ada di atmosfir bumi. Nah, sinar matahari itu kemudian dibelokkan ke sudut yang berbeda-beda, sehingga membuat beragam warna yang terdapat pada cahaya tersebut menjadi terpisah. 


 Matahari sendiri sebenarnya memiliki beragam warna yang disebut dengan polikromatik. Warna-warna itulah yang kemudian dapat kita tangkap sebagai pelangi. Ada tujuh warna yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata manusia. Yaitu, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Teman-teman pasti biasa menyingkatnya dengan mejikuhibiniu, kan?

 

Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon yang tengah dalam keadaan hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras, lho. Selain itu, pelangi juga biasanya muncul ketika udara sangat panas, tetapi hujan turun rintik-rintik. 


Pada dasarnya, pelangi hanya dapat dilihat saat hujan turun bersamaan dengan matahari yang bersinar. Arah munculnya adalah dari sisi yang berlawanan dengan kita. Jika ingin melihat pelangi, maka posisi kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan membelakangi matahari. Selain itu arah Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi juga harus berada dalam satu garis lurus.

 

Teman-teman tahu tidak mengapa warna merah selalu menjadi warna yang berada di posisi paling atas, sedangkan warna ungu berada di posisi paling bawah? Ya, karena cahaya merah pada pelangi merupakan cahaya dengan dengan tingkat frekuensi yang paling rendah dibandingkan dengan warna-warna yang lainnya. Karenanya, warna merah selalu berada di posisi paling atas dari susunan warna pelangi. Begitu juga sebaliknya. Warna ungu memiliki tingkat frekuensi yang paling tinggi dibandingkan dengan warna-warna lainnya, karenanya ia berada pada susunan paling bawah dari warna pelangi.

*Dirangkum dari berbagai sumber.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar