Pages

Ilmu Di Setiap Tetes Hujan



Oleh : Siska Sugiarso

Berdomisili  di Balikpapan, Kalimantan Timur

  

Assalamualaikum, adik – adik suka tidak saat hujan turun? Apa yang kalian lakukan saat hujan turun di siang hari? Apakah kalian akan bermain mandi hujan? Ada tidak yang takut hujan?

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang hujan. Ada yang tahu bagaimana bisa turun hujan? 

Hujan  merupakan peristiwa jatuhnya air dari awan ke bumi. Dari mana asalnya air tersebut? Ya, air hujan berasal dari air laut, air danau, air sungai, air waduk tanaman, hewan, tubuh manusia dan sumber air lainnya di bumi..

Air yang ada dalam sumber – sumber tersebut akan mengalami penguapan (evaporasi) karena terpapar oleh panas matahari membentuk uap air. Uap air akan melayang (bergerak) ke udara. Di udara tersebut, uap air akan mengalami proses pemadatan (kondensasi), sehingga membentuk awan. Awan akan bergerak, bertemu dengan awan yang lain secara vertikal, horizontal dan diagonal akibat adanya angin. Seperti yang kita ketahui, angin adalah udara yang bergerak.

Saat bergerak awan menuju atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah, hingga membentuk butiran es dan air. Semakin lama akan semakin banyak awan bertemu dan mengumpul. Karena terlalu berat maka butiran -  butiran air tadi akan jatuh ke permukaan bumi (presipitasi). Apabila suhu bumi tinggi, maka butiran – butiran air tersebut akan mencair menjadi air. Sedangkan bila suhu bumi rendah, butiran air tersebut akan turun menjadi salju.

Adik – adik pernah tidak merasakan sakit di badan, tangan atau perih di mata terkena air hujan?. Mengapa demikian? Ukuran air hujan ada dua bentuk yaitu kecil dan besar.  Saat hujan deras, bentuk airnya besar dan kecepatan jatuhnya air tinggi. Sehingga akan sakit, jika mengenai anggota tubuh kita. Ketika hujan turun deras, airnya yang menerpa atap rumah akan terdengar nyaring.  

Coba adik – adik perhatikan saat hujan deras, ada petir atau halilintar ! Mengapa suara suara guruh terdengar lebih lambat dari pada kilatan petir terlihat? Itu karena petir merupakan energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang cahaya. Sedangkan guruh merupakan sebuah energi yang dirambatkan dalam bentuk gelombang suara. Cahaya memiliki kecepatan sebesar 300.000km/s. Sementara kecepatan bunyi sebesar 344 m/detik atau 1238 km/jam. Dengan membandingkan besarnya kecepatan tersebut kita dapat mengetahui bahwa petir/halilintar akan terlihat terlebih dahulu sebelum terdengar bunyi guruh.

Hujan adalah rezeki dari Allah Swt untuk manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Malaikat Mikail as.diperintahkan Allah Swt untuk menurunkan hujan di bumi. Apa  yang akan terjadi jika tidak ada hujan? Pasti tidak akan ada kehidupan di bumi ini. Waktu turun hujan pasti waktu yang tepat dari Allah, karena Allah selalu memberi segala sesuatu yang terbaik untuk makhluk – Nya. Jadi jangan mengeluh ya saat kita ada kegiatan di luar rumah tiba – tiba turun hujan.

Selain hujan alami tersebut, hujan juga bisa dibuat oleh manusia lho. Caranya dengan membuat bibit – bibit awan dengan kandungan air yang cukup, mempunyai kecepatan angin rendah ( di bawah 20 knot) dan syarat lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menaburkan garam khusus dan kemudian dicampur dengan bibit awan tadi. Tapi bukan berarti selalu berhasil, ada kalanya hujan buatan ini mengalami kegagalan.

Dengan manfaat hujan yang banyak kita juga warus waspada akan turunnya hujan. Bahaya banjir dan tanah longsor mengintai saat tiba musim hujan. Cara yang dapat kita lakukan adalah tidak membuang sampah di sungai, selokan dan tempat lalu lintas air lainnya, serta tidak menebang pohon di hutan. Justru kita harus menanami kembali pohon di hutan dan tanah yang telah gundul (reboisasi).

 

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar