Pages

Sampah di Jembatan itu


Oleh Kayyisa Farras
Kelas V An Najm, SDIK Nurul Quran, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar

Pagi yang cerah, kala itu  Kayyisa dan Syakirah pergi ke sekolah seperti kebanyakan anak-anak lain. Perjalan ke sekolah melewati jalan dan gang yang agak jauh. Ketika melewati jembatan,  Kayyisa dan Syakirah mencium bau yang tiak sedap. Bau yang terasa sangat menyengat, masuk ke hidung. Mereka pun mencari tahu di mana asal bau tersebut.

Ternyata, bau itu berasal dari tumpukan sampah yang dibuang orang di ujung jembatan. Waduh! Kata Kayyisa. Ternyata, banyak orang yang membuang sampah di tempat yang salah, kata Syakirah yang omongnya seperti orang Malaysia. Padahal ia asli Indonesia.

Ya, itulah perilaku orang-orang yang tidak mau menjaga lingkungan bersih dan sehat. Bayangkan saja, berapa banyak orang yang terganggu dengan sampah itu. Sampah-sampah itu merusak pemandangan kita, merusak keindahan kota, juga menjadi citra buruk kita. Apalagi sampah-sampah itu mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Orang-orang yang lewat pasti sangat terganggu. Kita saja terpaksa menutup hidung, benar bukan?

Seharusnya, orang-orang kita sadar bahwa membuang sampah itu harus pada tempat yang sudah disediakan. Mau membuangnya ke bak sampah yang tersedia. Bukan mebuang sampah sembarangan seperti itu.

Tiba-tiba, Kayyisa dan Syakirah dapat ide. Ideanya menghadap kepala desa untuk mengajak warga desa bergotong royong. Tapi biasanya gotong royong itu dilakukan pada hari Minggu atau hari libur lainnya. Sementara sekarang masih hari Rabu. Hmm, bagaimana ya?

Hmm, yang penting, kita sampaikan saja dahulu pada kepala desa, tutur kayyisa.

Baik, kalau begitu. Kita datang saja ke rumah kepala desa. Siapa tahu ada cara lain untuk mengatasi mamsalah sampah itu.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar