Zidan dan Hadiah dari Langit




Oleh dr. Uswatun Anwar

Team Relawan Rumoh Sehat dr. Uswah Bersama Team IHC Banda Aceh

Di sebuah desa kecil di Pidie Jaya, Aceh, hujan turun sangat deras selama berhari-hari. Air sungai meluap dan membanjiri rumah-rumah. Banyak anak-anak harus mengungsi ke meunasah, tempat ibadah yang juga menjadi tempat berlindung saat bencana.

Pada pagi yang cerah setelah hujan reda, Zidan—seorang anak laki-laki berusia 9 tahun—duduk di depan meunasah. Bajunya masih basah, tapi matanya bersinar penuh harapan. Ia mendengar kabar bahwa akan ada tim relawan datang membawa bantuan.

Tak lama kemudian, mobil-mobil datang membawa orang-orang baik hati. Mereka membawa makanan, selimut, dan… sesuatu yang sangat dinanti Zidan: Al-Qur’an!

Zidan segera berlari kecil menghampiri seorang ibu relawan yang tersenyum ramah. “Kak, apakah Kakak bawa Al-Qur’an?” tanya Zidan dengan suara lembut.

Ibu relawan itu tersenyum dan mengangguk. “Iya, Nak. Tapi tunggu sebentar ya. Masuk dulu ke meunasah, nanti akan dibagikan untuk semua anak-anak.”

Zidan pun berlari masuk ke dalam meunasah dengan hati berdebar-debar. Ia sangat ingin punya Al-Qur’an sendiri, agar bisa membaca dan menghafalnya setiap hari.

Tak lama kemudian, beberapa nenek datang menghampiri para relawan. Mereka berbicara dalam bahasa Aceh, bertanya apakah mereka juga bisa mendapatkan Al-Qur’an. Para relawan menjawab dengan lembut, “Insya Allah, semua akan kebagian.”

Ketika Al-Qur’an dibagikan, wajah Zidan bersinar cerah. Ia memeluk Al-Qur’an barunya erat-erat, seolah memeluk harta paling berharga di dunia. “Terima kasih, Kak,” ucapnya pelan, matanya berkaca-kaca.

Para nenek pun tersenyum bahagia sambil mengucapkan doa-doa kebaikan. Suasana di meunasah menjadi hangat, penuh rasa syukur dan harapan.

Ibu relawan itu menatap anak-anak dan para orang tua dengan haru. Meski bantuan yang mereka bawa tidak banyak, senyuman dan ucapan terima kasih dari warga membuat hati mereka terasa penuh.

Zidan pun berjanji dalam hati, “Aku akan rajin membaca Al-Qur’an. Aku ingin menjadi anak yang baik, yang disayang Allah dan bisa membantu orang lain seperti Kakak-kakak relawan ini.”

Dan sejak hari itu, Zidan selalu membawa Al-Qur’an kecilnya ke mana pun ia pergi. Ia menjadi anak yang rajin belajar, suka menolong, dan selalu tersenyum.

Pesan Cerita:

Kebaikan sekecil apa pun bisa membawa kebahagiaan besar. Seperti Zidan, yuk kita cintai Al-Qur’an dan tumbuh menjadi anak yang baik, beriman, dan suka membantu sesama.


0/Post a Comment/Comments

Iklan