Oleh Tabrani Yunis
Popon dan Nyanyak sedang duduk di bawah pohon mangga sambil membaca buku. Tiba-tiba, Nyanyak bertanya,
“Popon, kenapa banyak orang datang ke tempat banjir dan gempa?”
Popon tersenyum, lalu berkata,
“Itu karena mereka relawan, Nyanyak. Mereka datang untuk membantu orang-orang yang sedang kesusahan.”
“Relawan itu siapa?” tanya Nyanyak penasaran.
Popon membuka buku bergambar dan menunjuk satu halaman. Di sana ada gambar orang-orang membawa makanan, pakaian, dan obat-obatan.
“Relawan itu orang baik yang datang tanpa diminta. Mereka tidak dibayar, tapi mereka tetap datang karena punya hati yang peduli.”
Nyanyak mengangguk. “Oh, seperti Kak Rina yang bantu di dapur umum waktu banjir di kampung kita?”
“Betul!” kata Popon semangat. “Relawan seperti Kak Rina itu pahlawan. Mereka berjuang membantu orang yang sedang sedih, lapar, dan sakit.”
Popon lalu bercerita tentang relawan yang datang ke Aceh, Sibolga, dan Sumatera Barat.
“Mereka rela tidur di tenda, makan seadanya, bahkan ikut menangis karena melihat penderitaan orang lain. Tapi mereka tetap kuat dan terus membantu.”
Nyanyak terharu. “Aku juga mau jadi relawan kalau besar nanti.”
Popon tersenyum lebar. “Kita bisa mulai dari sekarang, Nyanyak. Kita bisa bantu kumpulkan donasi, ajak teman-teman peduli, atau kirim doa untuk mereka.”
Nyanyak berdiri dan mengepalkan tangan. “Ayo Popon, kita ajak teman-teman jadi relawan kecil! Karena relawan itu pahlawan!”
Popon dan Nyanyak pun berlari ke rumah, membuat poster kecil bertuliskan:
“Ayo Jadi Relawan! Bantu Sesama dengan Hati!”

Posting Komentar