LINDUNGI HUTAN KITA



Oleh Delia Rawanita


Hampir dua minggu aliran listrik terganggu. Penerangan hanya melalui   lampu batre atau lilin. Kalau sudah begini kami sekeluarga memilih duduk di ruang tamu sambil menunggu listrik normal kembali.  Selain hemat lilin, seru juga mendengar ayah bercerita tentang masa kecil atau apa saja yang ingin kami ketahui.

" Yah, kok lama kali lampunya hidup" rengek Ima adik kecilku

" Iya, ini jaringannya sedang diperbaiki  bapak PLN" kata Ayah

" Memangnya susah kali, ya " Nyinyirnya mulai keluar. 

" Iyalah, banyak tiang yang jatuh diterjang air" Ayah menjelaskan dengan sabar

" Siapa kuat, tiang listrik dengan air" celotehnya lagi.  Adikku Ima  baru duduk di  kelas 1 SD, jadi rasa ingin tahunya luar biasa, maklum.

" Ayo,  Abang Rian silakan jawab"  kata Ayah sambil mengerdipkan mata.

" Gini dek, masalahnya airnya datang sekalian dengan kayu besar , terus ditabraknya tiang listrik"  jawabku seadanya. Kulihat adikku sangat serius mendengar.

" Kalahlah, tumbang tiang listrik bang" lanjutnya

" Iyalah, makanya lampu mati" jawabanku bikin adikku paham

" Nah, sekarang giliran bang  Rian yang nanya" kataku pula

" Mau nanya apa, biar Ibu yang jawab" Ayah seakan melempar tanggung jawab.

" Gini , kenapa rupanya kalau yang ditebang pohon lalu ditanam pohon juga,  kok malah katanya merusak hutan" 

Mendengar pertanyaanku Ibu spontan tertawa 

" Rian mau bilang, kan sama sama punya daun , gitu"  jawab ibu rada nyindir

" Itulah Bu,   masalahnya dimana..? tanyaku

" lha, yang satu pohon berakar tunggang sedang yang satu lagi akar serabut"  jawab ibu

" Trus, Bu, bedanya apa" 

" Lho, itu pelajaran kelas IV SD , masa lupa "  sentil ibu.

" Rian,  kalau pohon yang dibawa air kita lihat di TV berupa kayu glondongan, sudah jelas itu pohon yang berakar tunggang , Akarnya jauh ke dalam tanah,  berkayu kokoh mampu menstabilkan tanah, tahan terhadap longsor dan mencegah erosi. Sedang pohon berakar serabut seperti pohon kelapa, sawit,  akarnya tidak dalam,  menyebar, dapat memperburuk kondisi tanah yang labil sehingga  rentan terhadap erosi. Apabila hujan terus menerus  di gunung dapat menyebabkan  tanah longsor " jelas Ibu panjang lebar.

" Nah , bahaya nggak  kalau hutan sering ditebang"  Ibu balik bertanya

"  Bahaya !!" jawab kami serentak.

 " Nah, itu contoh  mengapa kita harus melindungi hutan" kata Ayah bersemangat.  

 " Iya, karena  kalau kayu terus ditebang akan terjadi banjir, longsor"  sahut Ibu.  Akibatnya kayu, tanah lumpur akan    terbawa air bah lalu  menghantam tiang listrik, jembatan, rumah, ternak sehingga, menimbulkan korban ratusan bahkan ribuan  manusia " Jelas Ayah 

"Ya Allah, lindungi hutan kami"  kataku khawatir

" Hidupkan juga listrik kami"  nyelutuk adikku

Syukurlah,  tak lama kemudian listrik  menyala.

 Alhamdulillah.



Banda Aceh, 14 11 25

0/Post a Comment/Comments

Iklan