Oleh Delia Rawanita
Siang ini kami sekeluarga akan berangkat ke tempat bencana mengantar bantuan sekaligus menjenguk keluarga Bunda di sana. Beberapa kardus berisi beras, minyak makan, pakaian layak pakai dan kebutuhan lainnya sudah siap di packing.
Syukurlah , kali ini kami dibolehkan ikut karena jalan darat sudah bisa dilalui.
" Ayo , semua bersiap " kata Ayah semangat
Masing masing mulai sibuk mengangkat barang bawaan ke mobil, namun adikku belum juga kelihatan. Aku dan Bunda bergegas mencari, khawatir terjadi sesuatu. Ya, Allah kulihat dia di kamar sedang melakukan sesuatu
" Lagi ngapain dek" sapaku melihat Nayla sibuk mengorek celengan dengan lidi.
" Mau beli jajan untuk Alina" sahutnya
" Kawan adek ya" tanyaku
sambil memeluk sayang.
" Itu, Alina yang di TV, bolehkan Bunda " rengeknya sambil menyerahkan beberapa lrmbar uang yang berhasil dikeluarkan dari celengan.
" Duh, baiknya anak Bunda" mata Bunda berkaca kaca. Bunda tidak ingin mengecewakan Nayla, kami pun ikut patungan bersama.
" Wah, uangnya jadi banyak" kata Adikku.
" Nanti di jalan kita beli Alina jajan yang banyak" kata Bunda menghibur .
Bunda menepati janjinya. Ayah menghentikan mobil di Super market untuk membeli jajanan. Selain untuk makan di jalan juga untuk Alina gadis kecil berumur 7 tahun sebaya adikku Nayla. Wajahnya sering muncul di media online dengan tubuh berselimut lumpur.
Sepanjang perjalanan kami melihat jalan yang rusak, rumah rumah tertimbun tanah, bahkan kenderaan tergeletak di jalan begitu saja.
" Yah, nanti kita ke rumah Alina" adikku mengingatkan.
Ayah mengangguk sambil menarik nafas. Ayah tahu Alina sekarang tinggal lokasi pengungsian. Rumah dan orang tuanya hilang hanyut terbawa banjir, entah di mana.
Banda Aceh, 25 12 25

Posting Komentar