Foto by AI
Oleh Om Top
Arisya, seorang murid SD di daerah terpencil, sangat gemar menulis. Ia suka menulis tentang alam atau lingkungan di sekitar tempat ia tinggal dan bersekolah. Ia menulis tentang gunung dan bukit barisan yang begitu indah. Ia juga menulis tentang sungai yang membelah desa tempat ia tinggal. Bukan hanya itu, ia juga menulis tentang hutan di kampungnya yang semakin rusak, karena terus dikuras oleh masyarakat dan perusahaan HPH dan perkebunan.
Pokoknya setiap hari ia punya ide untuk ditulisnya. Maka, ia senang sekali menulis. Tulisannya tidak panjang-panjang, hanya sekitar 200- 400 kata untuk setiap cerita yang ia tulis. Hebatnya Arisya, tulisan- tulisan yang ia tulis itu, tidak dibuangnya, tapi ia simpan rapi di dalam buku catatan hariannya. Sekarang ia punya banyak tulisan yang ditulisnya di dalam buku catatan harian itu.
Suatu hari ia bertemu dengan guru bahasa Indonesia di sekolahnya. Bu guru bertanya pada Arisya, apakah Arisya suka menulis. Bu guru bertanya pada Arisya, karena ibu guru ada informasi tentang lomba menulis yang diselenggarakan oleh Majalah Anak Cerdas. Jadi bu guru mau mengajak Arisya ikut lomba menulis dengan hadiah yang sangat menarik ditawarkan oleh majalah Anak Cerdas.
Arisya pun langsung memberikan jawaban, saya mau ikutlah bu. Saya punya banyak cerita yang sudah saya tulis di dalam buku catatan harian saya, kata Arisya. Arisya menyodorkan buku catatan hariannya kepada bu Guru dan bu guru kaget melihat banyaknya cerita menarik yang sudah tuliskan oleh Arisya. Bu guru memuji Arisya. “ Wah, kamu anak hebat Arisya. Kecil-kecil begini sudah punya karya. Hebat-hebat lagi”, kata bu guru.
Nah, kalau begitu Arisya ikut lomba menulis ini ya, kata bu guru. Lalu, Arisya menyambutnya dengan penuh suka cita dan dengan semangat lomba yang tinggi. Apa temanya bu?, tanya Arisya.
Okay, nanti ibu kirim kepadamu informasi lengkapnya ya, kata bu guru.
Oya, lanjut bu guru. Bagaimana kalau cerita-cerita yang sudah kamu tulis dalam buku harian ini kita kirim ke majalah Anak Cerdas, agar bisa dibaca oleh banyak orang, tanya bu guru.
Arisya semakin gembira dan bahagia, karena tulisan-tulisannya yang ada dalam buku catatan hariannya akan dikirim ke majalah Anak Cerdas. Tapi ia harus mengetik dahulu tulisan itu. Maka, sesampai di rumah, Arisya minta bantu pada ayah untuk mengetik tulisan-tulisan itu.
Alhamdulilah, ayah tidak berkeberatan dan dengan senang hati membantu mengetik tulisan Arisya. Bukan hanya itu, ayah juga berusaha mencari alamat email majalah Anak Cerdas. Ayah kemudian membantu mengirimkan tulisan-tulisan Arisya ke majalah Anak Cerdas.
Betapa kagetnya Arisya, ketika sehari kemudian, satu tulisan Arisya dimuat di majalah Anak Cerdas dengan foto Arisya terpampang di atas judul tulisan. Arisya sangat gembira dan merasa bahagia serta bangga, karena tulisannya sudah mulai diterbitkan di media. Ia pun kemudian semakin termotivasi dan bersemangat untuk menulis. Ia punya cita-cita, suatu saat akan membuat buku cerita yang bisa lebih banyak bisa dibaca oleh para pembaca di mana saja berada. Apalagi saat ini sudah banyak tulisan yang ia tulis dan dimuat di majalah Anak Cerdas. Ia berjanji akan terus menulis dan selalu rajin hingga menjadi penulis yang sukses dan terkenal

Posting Komentar