Oleh: Syathirah Dara Ufairah
Siswa MIN 11 Banda Aceh
Di keluarga Tanisya hiduplah gadis kembar yang bernama Tasya dan Nasya. Tasya adalah anak yang baik, sabar, dan patuh. Sedangkan Nasya nakal, pemarah, dan pemberani.
Di pagi hari yang cerah, Tasya membangunkan Nasya yang sedang tidur. Nasya pun marah "Mengapa kau membangunkanku? Aku kan masih ingin tidur," ujar Nasya. Dengan sabar Tasya keluar dan membiarkannya tidur kembali.
Setelah Tasya keluar, Tasya makan di meja makan. Ayah Tasya bertanya "kenapa tidak membangunkan Nasya?"
"Nasya ingin tidur," jawab Tasya.
"Kalau begitu biar Ayah saja nanti yang membangunkannya" ujar Ayah. Tasya Pun melanjutkan makan paginya.
Setelah makan Tasya ingin keluar untuk melihat pemandangan. Sedangkan Ayah di dalam berusaha membangunkan Nasya. Tiba-tiba datang segerombongan preman menculik Tasya.
Tasya meminta tolong "Tolong Ayah, Nasya tolong Aku!"
Ayah mendengar teriakan Tasya "Apa itu?" ujar Ayah. Ayah dan Nasya keluar. Ayah berkata "Perasaan tadi ada Tasya deh disini kok sekarang gak ada lagi," Nasya pun langsung bergegas melihat CCTV.
Terlihat Tasya sedang melawan orang-orang yang berpakaian warna hitam. Melihat rekaman CCTV Ayah langsung bergegas menyalakan mobil dan mengejar siber pakaian hitam itu.
Di perjalanan Nasya melihat ada preman yang berpakaian hitam seperti yang ada di CCTV tadi. Nasya langsung menyuruh Ayah Untuk mengejar preman itu.
Sesampainya di gudang para preman itu, Nasya dan Ayah dengan percaya diri masuk ke dalam gudang. Di gudang Nasya melihat Tasya saudara kembarnya sedang diikat tangan dan kakinya.
Nasya pun tidak terima jika sodara kembarnya diperlakukan seperti itu. Lalu dengan berani Nasya melawan preman itu agar mereka lepaskan Tasya.
Nasya pun berhasil mengalahkan preman itu. dan melepaskan Tasya dari gudang ini. Nasya dan Tasya saling meminta maaf atas perbuatan mereka. Akhir Ya Keluarga Tanisya pu bahagia selamanya.
TAMAT
Bionarasi : Penulis Cilik bernama Syathirah Dara Ufairah saat ini duduk di kelas 6-A MIN 11 Banda Aceh, hobby naik sepeda dan ngaji tilawah. Anak dari Effendi Hasan dan Fatliati.
Cita cita nya menjadi Dosen

Tidak ada komentar:
Posting Komentar