Bagian 7
Neon kini tampaknya celingukan, bingung mau bilang pada pak guru, tapi takut ketahuan Bondan.
Neon pun hanya bisa menyembunyikan kebingungannya itu. Beberapa saat kemudian, ulangan bahasa Inggris sudah selesai. Semua anak menyerahkan kertas hasil ulangan itu. Kemudian pak guru membawa kertas ulangan itu menuju ke ruangan guru.
Anak-anak tampaknya sedang berada di luar kelas. Ada juga yang membaca buku di perpustakaan.
Angin dan Neon juga sedang berada di perpustakaan. Mereka membaca buku yang berisi tentang dongeng jaman dahulu kala.
Tapi Angin tampaknya merasakan ada yang aneh dengan sikap Neon, yang biasanya banyak bicara dan selalu bercerita sambil membaca buku disana.
“Kau kenapa kali ini tidak seperti biasanya, apakah ada sesuatu yang kau pikirkan?” tanya Angin sambil membaca buku.
Awalnya Neon diam sejenak, lalu kini tampaknya sudah mau bercerita tentang sesuatu yang penting.
“Aku pernah melihat Bondan yang ambil kunci jawaban ulangan bahasa Inggris, sebelum ulangan itu dilaksanakan,” ucap Neon.
“Bindan memang tidak bisa mengubah kebiasaan untuk mencontek ketika sedang ulangan itu. Kita harus bilang pada pak guru tentang semua ini. Jangan cemas, kita harus bisa jadi anak yang pemberani dan ini demi kebaikan Bondan juga. Supaya dia mau berubah menjadi anak yang lebih baik lagi,” sahut Angin.
Kemudian mereka menuju ke ruangan guru itu. Setelah sampai di sana, Angin menceritakan tentang sikap Bondan yang mengambil kertas ulangan itu. Pak guru akan memberikan ulangan tambahan dan tugas untuk Bondan.
“Terimakasih, kalian sudah mau bercerita tentang sikap Bondan yang mengambil kertas ulangan itu,” kata pak guru.
“Iya sama-sama, pak,” jawab mereka tampak kompak.
Ternyata di tempat itu, ada bayangan hitam yang sedang mengawasinya.
Bayangan itu adalah Evilmoving, yang merupakan musuhnya Angin.
“Aku akan memanfaatkan Bondan untuk bisa melawannya,” kata Evilmoving.
Kemudian bayangan itu menuju ke lapangan disamping gedung sekolahan itu. Disana ada Bondan yang sedang duduk bermain mobil-mobilan dengan temannya.
Kemudian Evilmoving dengan menggunakan kekuatannya, mampu untuk menghipnotisnya.
Bondan kini menjadi anak yang berubah menjadi lebih kuat dari biasanya. Bondan merusak tempat itu. Lapangan disana pun tampak hancur dengan kekuatan Bondan itu.
Angin yang mengetahui tentang kejadian yang aneh dan mengacaukan keadaan di samping gedung sekolahan itu, lalu bergegas menuju ke sana. Tetapi dia menghentikan langkahnya, karena tiba-tiba kakek Bolognia muncul di tempat itu.
“Angin, kau akan mendapatkan kekuatan baru untuk mengubahmu berpakaian kostum ksatria yang super kuat,” ucap kakek Bolognia.
“Baiklah, kakek,” jawab Angin.
Kemudian kakek itu berputar ke atas lalu menggunakan kedua tangan untuk menyalurkan kekuatan kepada Angin.
Angin pun kini berubah telah menggunakan kostum yang berwarna-warni, dengan topeng putih diwajahnya. Sehingga semua anak takkan mengetahui jika dia adalah Angin, yang menggunakan kostum berwarna-warni itu.
Angin dengan cepat sambil berlari, menuju ke lapangan itu. Setelah sampai di sana, dia melihat Bondan yang menghancurkan lapangan itu, sehingga semua anak yang ada disana berlarian karena ketakutan.
“Bondan, kau pasti sudah terkena hipnotis dari Evilmoving itu,” kata Angin.
“Jangan banyak omong, akulah yang paling kuat di sekolah ini,” Bondan tidak mau kalah dan bersiap-siap untuk melawan Angin.
Kemudian pertarungan yang seru terjadi di sana. Angin menggunakan ilmu yang sudah dipelajari dari kakek Bolognia. Beberapa saat kemudian, Angin berhasil mengalahkannya. Dia menggunakan jam tangannya. Pada jam tangannya itu, mengeluarkan cahaya yang berkilauan, sehingga mampu menghilangkan hipnotis dari Evilmoving itu. Bondan pun sadar kembali karena sudah tidak terkena ilmu hipnotis itu.
Kemudian Angin juga menggunakan jam tangannya, untuk bisa mengubah keadaan di lapangan itu kembali seperti semula, yang tidak hancur karena ulah ilmu dari Evilmoving.
Angin berlari cepat, menuju ke belakang lapangan itu, dimana tidak ada anak lainnya yang melihatnya di sana. Di sana dia mengubah dirinya berpakaian sekolah seperti biasanya, kini tidak menggunakan kostum berwarna-warni dan topeng putih itu.
Kemudian Angin melangkahkan kakinya untuk menemui Bondan. Dia bercerita jika ada anak yang kuat menggunakan kostum berwarna-warni dan topeng putih.
(Bersambung)
Penulis : Anton Sucipto, SP.
Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.
Tulisannya dimuat oleh media cetak dan online, seperti koran Kedaulatan Rakyat, koran Suara Merdeka, Solopos, Merapi, Kompas klasika Nusantara Bertutur, Radar Bromo, Majalah Utusan, Majalah Panjebar Semangat, Majalah Target, Jelata.co, Marewai.com, Golagongkreatif.com, Becik.id, Bangka pos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar