Pages

Batık Untuk Ayah




Oleh Lia Fahrudin
Owner Rumah Batuk Manunggal Jati dan Pengurus Satupena Kabupaten Blora


Di sebuah desa kecil yang sejuk di bawah naungan pohon-pohon jati, tinggal seorang anak bernama Tio. Ia dikenal sebagai anak yang ceria dan suka menggambar. Namun, beberapa bulan terakhir, wajah Tio sering tampak murung.

Ayahnya, Pak Darto, jatuh sakit dan tak bisa lagi bekerja di ladang seperti biasanya. Tubuhnya lemah, dan hari-harinya kini hanya dihabiskan berbaring di dipan bambu.

Melihat ayahnya seperti itu, hati Tio sedih. Ia rindu melihat senyum lebar ayahnya saat pulang membawa hasil panen. Rindu mendengar suara tawa ayahnya di sore hari.

Suatu pagi, Tio duduk termenung di depan rumah sambil menggambar pohon jati. Ibunya mendekat dan berkata, “Sebentar lagi ulang tahun ayahmu. Mungkin kamu bisa membuat sesuatu yang spesial untuk menyemangatinya.”

Tio terdiam sejenak. Lalu matanya berbinar.

“Bu! Aku mau membuat batik untuk Ayah! Yang istimewa! Yang bisa kasih semangat!”

Ibunya tersenyum dan memeluk Tio. “Itu ide yang indah, Nak.”

Hari-hari berikutnya, Tio belajar membatik di sanggar dekat rumah. Ia memilih membuat motif Tunggak Jati, karena pohon jati mengingatkannya pada ayah—kuat, tegar, meski kini sedang diuji.

Malam hari, Tio diam-diam membatik di dapur. Tetes malam panas sempat mengenai jarinya, tapi ia tak mengeluh. Dalam hatinya, ia terus berkata,
"Ayah harus tahu, aku sayang beliau. Ayah harus sembuh..."

Saat hari ulang tahun ayah tiba, Tio memberikan kain batik itu. Ia membentangkannya dengan penuh bangga. Terlihat gambar tunggak jati kokoh, dengan daun-daun kecil tumbuh kembali di sekitarnya.

“Ayah… ini lambang harapan. Seperti Ayah. Walau sakit, Ayah tetap jadi pohon kuat buat aku dan Ibu.”

Pak Darto menatap kain itu lama. Matanya berkaca-kaca.

“Terima kasih, Tio... Ini hadiah terindah yang pernah Ayah terima.”

Dan untuk pertama kalinya sejak lama, senyum lebar kembali muncul di wajah Ayah.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar