Budi Pemungut Sampah Sungai
Oleh Dodi Damhuri
Budi pulang ke rumah dengan baju basah dan juga kotor, rambut yang mengeras karena belum keramas. Ibu Budi sudah menunggu di depan rumah dengan wajah marah. Budi menunduk menghampiri ibunyadan cium tangan.
“Habis dari mana kamu ?”Tanya ibunya sambil marah.
“Habis dari sungai bu” Budi menjawab.
“Cepat mandi bersihkan badankamu” ekpresi tetap marah.
“Iya, bu” pergi sambilmenundukan kepala.
Budi sudah tau pasti dia akan di marahi karena pulang dengan bajubasah dan kotor. Budi langsungbergegas mandi membersihkan semuabadanya.
Setelah selesai mandi Budi langsung masuk kekamarnya untukmemakai pakaian bersih.
“Budi ayo kesini makan” suaraibunya yang memanggil Budi untuksegera makan siang.
Budi langsung bergegasmenhampiri ibunya di meja makan. Budi lansung duduk dan mulaimengambil nasi. Ibunyamemperhatikan Budi makan sangatlahap sekali seperti habis kerja keras.
“Sudah makannya ?”ibu Budi bertanya
“sudah, bu” Budi menjawab.
“kenapa seminggu terakhir kamupulang sekolah baju kamu basah dankotor, kamu abis berenang di sungaiya?”
“Bukan, bu” jawab budi yang takut.
“Terus kenapa bisa kotor danbasah seperti tadi? Ibunya bertanyakembali.
Budi tertunduk diam saja. IbuBudi melihat Budi seperti akanmenangis.
“Sudah sekarang kamu istirahatdulu” ibu Budi meyuruh Budi untuktidur siang.
Budi langsung bergegas masukke kamarnya. Tak lama kemudian ibuBudi mengintip dari pintu kamarnyaBudi, dan melihat budi sudah tertidurlelap. Ibu Budi berpikir apa yang di lakukan Budi sampai-sampai bajubasah dan kotor, makannya banyakdan tidurnya pun pulas sekali. Laluibu budi merencanakan esok hariuntuk mengikuti Budi pulang sekolahtanpa sepengetahuan Budi.
Keesokan harinya, ibu Budi menungu Budi pulang di jalan arahBudi pulang dekat sekolah. Ibu Budi bersembunyi di belakang pohonbesar, menunggu Budi keluarsekolah.
Teng teng teng…..
Suara lonceng berbunyi, memnandakan anak-anak selesaisekolahnya. Anak-anak berhamburankeluar sekolah untuk pulang. Ibu budimemperhatikan satu-persatu anaklaki-laki, mencari budi di gerombolananak-anak yang berhamburan.
Diantara gerombolan itu adaanak yang berjanlan cepat, ternyataitu Budi yang sedang buru-buru entahmau kemana. Ibu Budi langsungmegikuti Budi dari kejauhan, agar tidak ketahuan oleh Budi.
Setelah berjalan lumayan jauh, Ibu Budi melihat sungai, dan di pinggir sungai ada kakek tua yang sedang memungut sampah di sungai. Lalu Budi berlari cepat menghampirikakek itu. Budi cium tangan ke kakekitu, dan langsung menyimpanranselnya di bawah pohon.
Ibu Budi berhenti lalumemperhatikan Budi dari kejauhan. Ibu budi bertanya-tanya siapa kakekitu, kenapa Budi mendatangi kakekitu. Setelah di perhatiakn Budi ikutmembantu kakek itu memungutsampah di sungai.
Ibu Budi merasa bersalah sekali, karena dia telah memarahi Budi. Enggak di sangka, ternyata budipulang selalu basah dan kotor, KarenaBudi sering membantu kakekmembersihkan sampah yang ada di sungai.
Ibu Budi langsung ke warungterdekat membeli dua air mineral danmakanan, untuk di berikan ke Budi dan kakek itu. Ibu Budi langsungbergegas menghampiri Budi.
“Budi…..!” ibu budi menyapabudi.
Budi mendengar suara ibunyadan Budi langsung menunduk, Budi berpikir dia pasti akan di marahi. IbuBudi langung menghapiri Budi.
“Budi sini nak!” ibu budimemangil Budi.
Budi langsung menghapiriibunya yang di dekat pohon. Budi berjalan menunduk seperti tau diapasti akan di marahi.
“Nih! Air dan makanan buatkamu dan kakek” ibu Budi menyodorkan air mineral ke Budi.
Budi kebingungan karena diatidak di marahi, malahan budi di kasih air minum dan makanan olehibunya.
“panggil kakeknya, kamu makanbareng sama kakek!” ibu budiberbicara ke Budi untuk mengajakkakek.
“Kek sini, ada makanan nih buatkakek!” Budi memanggil kakek.
Kakek itu langsung menhampiriBudi dan ibunya.
“Terima kasih ya kek!” ibu budiberterima kasih ke kakek.
“Harusnya saya yang berterimakasih bu, karena telah di bawakan air dan maknan!” kakek berbicara.
“Bukan itu kek, tapi sayaberterima kasih, karena kakek telahmengajarkan Budi untuk pedulilingkungan. Dengan membersihkanlingkungan!” ibu Budi menjelaskan.
“Kakek tidak memnita Budi untuk membantu kakek untukmembersihkan sampah di sungai.Tapi, budi sendiri yang ingin bantukakek. Budi baik sekali.” Ucappenjelasan kakek.
“Budi, kamu boleh kok bantukakek sampe kotor-kotoran tapi kamuharus bilang ke ibu dulu ya.” IbuBudi mensehati Budi.
“Iya, Bu”
“Ibu bangga sama kamu, lain kali kamu pulang dulu, ganti pakian. nanti bawa makanan dan minumankesini buat kamu dan kakek ya.” Menasehati Sambil memeluk Budi.
“Iya, Bu. terima kasih ya Bu”
“Ya sudah, ibu pulang dulu ya, mau masak buat Budi. Budi janganterlalu cape ya.” Ibu budi pamit maupulang.
“Iya, bu hati-hati ya” Budi tersenyum.
Ibu Budi langsung pergi pulang, Budi dan kakek melanjutkanmembersihkan sampah di
Pembaca
Karya Populer
-
Oleh Agung Slamet Krisnanto (Kelas 8 SMPN 4 Jepon Satu Atap Kab. Blora Jateng) Di sebuah hutan yang penuh dengan pepohonan tinggi dan suara...
-
Di tengah riuhnya semangat siswa-siswi yang mengikuti Competition of Art and Sains (CAS) tingkat SD yang diadakan SMA Negeri 1 Kluet Selatan...
-
Hai Sahabat Popot dan Nyanyak ! Pernahkah kalian berbohong ? Mengapa ? Ataukah kalian selalu jujur kapan pun dan di m...
-
Oleh Muhamad Yusuf Mentari pagi baru menyapu langit Banjarmasin saat Ibnu membuka pintu rumah . Udara masih sejuk d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar