Oleh Bunga Novalya

Pelajar SMK Ma'arif Tunjungan Blora, Jawa Tengah

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Dika. Ia sangat menyayangi ayahnya, yang selalu menemaninya bermain dan bercerita sebelum tidur. Namun, suatu hari, ayahnya harus pergi bekerja jauh dan tidak bisa kembali dalam waktu lama.

Setiap malam, Dika duduk di jendela kamarnya, menatap langit. "Ayah, apakah Ayah melihat bintang yang sama denganku?" bisiknya. Ibunya selalu menenangkannya, mengatakan bahwa ayahnya juga merindukannya.

Suatu malam, Dika menemukan ide. Ia mengambil secarik kertas dan menulis surat untuk ayahnya, lalu menggantungnya di pohon depan rumah. "Semoga angin membawa surat ini ke Ayah," katanya.

Waktu berlalu, dan pada suatu hari, sebuah surat datang untuk Dika. Itu dari ayahnya! Ayah menulis bahwa ia juga melihat bintang yang sama dan selalu memikirkan Dika. Sejak itu, setiap malam sebelum tidur, Dika selalu berbicara pada bintang, percaya bahwa ayahnya juga melakukan hal yang sama di tempat yang jauh.

Bintang-bintang menjadi penghubung mereka, hingga akhirnya, ayahnya pulang dan memeluk Dika erat. "Aku selalu ada di hatimu, Nak," kata ayahnya. Dika tersenyum, tahu bahwa meski terpisah, cinta ayahnya selalu bersinar seperti bintang di langit.

Tamat