Oleh Deni Kusuma, S. SEJ
Staf Khidmat di Universitas Saefulloh Maslul Sirnarasa PPKN 3, Ciamis (2024) & Alumni dari Departemen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2018.
Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah SWT dari tanah liat yang suci, sekitar 6.000 tahun yang lalu. Ia adalah manusia pertama dan nabi pertama yang diutus Allah untuk membimbing umat manusia.Inilah kisah penciptaan Nabi Adam AS oleh Allah SWT.
Allah SWT menciptakan Nabi Adam dengan tangan-Nya sendiri dari tanah liat yang suci. Ia diberi nama "Adam" yang berarti "manusia" dalam bahasa Ibrani. Nabi Adam diciptakan dalam bentuk yang sempurna dengan ukuran tubuh yang proporsional. Istrinya adalah Hawa.
Istri Nabi Adam AS
Allah SWT menciptakan Hawa, istri Nabi Adam, dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam saat ia sedang tidur. Hawa diciptakan untuk menjadi teman dan pendamping Nabi Adam.
Nabi Adam dan Hawa tinggal di Surga, sebuah tempat yang indah dan damai. Mereka hidup dengan bahagia dan sejahtera, dikelilingi oleh keindahan alam dan nikmat Allah.
Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang, yaitu pohon pengetahuan baik dan buruk. Namun, mereka tergoda oleh setan yang menyamar sebagai teman baik dan memakan buah tersebut.
Diturunkan ke Bumi
Karena melanggar larangan Allah, Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi. Mereka tinggal di Bumi sebagai manusia biasa dan harus menghadapi kesulitan dan tantangan hidup. Nabi Adam dan Hawa memohon ampun kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan melanggar larangan-Nya lagi. Allah SWT menerima taubat mereka dan memberikan ampunan.
Nabi Adam dan Hawa memiliki anak-anak yang banyak dan menjadi nenek moyang umat manusia. Mereka hidup dengan baik dan menjalankan ajaran Allah SWT. Nabi Adam AS meninggal pada usia 930 tahun dan dimakamkan di Gunung Abu Qubais, Mekah.
Pelajaran
Pelajaran atau hikmah yang dapat kita petik adalah; pertama, taat kepada Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya; kedua, mohon ampun dan berjanji tidak akan melanggar lagi; ketiga, menjalankan ajaran Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari; keempat, menghargai nikmat Allah dan bersyukur atas apa yang dimiliki.
Sumber
1. Al-Qur'an (Surat Al-Baqarah ayat 30-38, Surat Al-A'raf ayat 11-25)
2. Hadits Shahih Bukhari
3. Kitab "Qisasul Anbiya" oleh Ibnu Katsir
4. Tafsir Ibnu Katsir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar