Pages

Akibat Jajan Sembarangan



Oleh Dewi Ayu Larasati, SS, M. Hum 
Berdomisili di Medan, Sumatra Utara

Pulang sekolah Dinda tidak bernafsu makan siang. Padahal Ibu sudah memasak makanan kesukaannya. 
“Ibu sudah sediakan makan siang buat kamu, dimakan sampai kenyang ya, Dinda” ucap Ibu seraya membelai rambut Dinda. 
Setelah berganti pakaian, Dinda pun duduk di kursi makan. Saat ia hendak membuka tudung saji, ia kembali merasa gelisah. Kali ini perutnya tidak enak, mual dan mules. Selera makan pun hilang.
“Aduh!” Dinda meringis sambil memegang perutnya. 
Setelah jajan di sekolah perut Dinda memang mules gak karuan. Dinda pun jadi bolak balik ke kamar mandi. 
Ibu yang melihat kejadian ini, langsung menghampiri Dinda yang terlihat meringis kesakitan sambil memegang perutnya. 
“Dinda kenapa, Nak? Sakit perut ya? Diare?”
Dinda mengangguk lesu.
“Dinda makan apa tadi di sekolah? Apa Dinda jajan sembarangan?” tanya Ibu penasaran.
“Iya, Bu. Tadi Dinda jajan di sekolah.”
“Bukannya Ibu sudah siapkan bekal buat kamu? Kenapa masih jajan sembarangan?”
“Iya, Bu. Hmm…sebenarnya Dinda gak mau jajan tadi, Bu.  Cuma waktu jam istirahat, Dinda mau ambil bekal nasi dari dalam tas Dinda. Nah, ketika itu teman Dinda, Randi dan Rian lagi asik kejar-kejaran di dalam kelas. Tiba-tiba mereka berlari ke arah meja Dinda, Bu. Dan…hmm…gedubrakkk…Randi ga sengaja menyenggol tas Dinda. Eh… jadi tumpah seluruh isi bekal Dinda. Nasinya berantakan di lantai, Bu. Akhirnya, Dinda gak jadi makan, deh.  Padahal perut Dinda terasa lapar sekali saat itu,” jelas Dinda pada Ibu. 
“Terus, Dinda jajan dimana?” tanya Ibu lagi.
“Nah, setelah kejadian itu, Dinda lalu jajan ke kantin bersama Dea, Bu.”
“Dinda jajan apa di kantin?” tanya Ibu sambil mengerutkan keningnya penasaran.
Dengan nada pelan Dinda menjawab, “Gorengan, Bu,”
“Oooh…pantas saja perut Dinda sakit. Dinda lihat, kan, gorengan itu disimpan tanpa penutup? Nah, karena tidak ditutupi, lalat dan debu bisa menempel pada gorengan itu. Kotoran lalat dan debu jelas berbahaya, Nak, bisa berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit. Apalagi bakteri dan kuman dapat berkembangbiak lebih cepat. Makanya perut Dinda langsung sakit begini. Hmm…Dinda juga pasti lupa untuk mencuci tangan sebelum makan?” tanya Ibu.
“Iya, Bu, Dinda juga gak cuci tangan tadinya,” kata Dinda dengan raut wajah menyesal.
“Ya sudah. Sekarang Ibu ambilkan obat sakit perutnya. Lain kali, Dinda jangan jajan sembarangan lagi, ya. Jajanan di luar itu kebanyakan tidak begitu higienis atau bersih,” kata Ibu mengingatkan.
“Iya, Bu. Dinda tidak akan jajan sembarangan lagi,” jawab Dinda.
Ibu pun bergegas menuju lemari dapur untuk mengambil obat sakit perut. 
Setelah selesai minum obat, Ibu pun menyuruh Dinda untuk beristirahat. 
“Berarti sore ini kita tidak jadi ke acara ulang tahunnya Kiki anak Tante Rani, Nak” kata Ibu. 
“Hmm…tapi kadonya kan sudah kita beli, Bu,” ucap Dinda sedih.
“Iya…hari ini Dinda kan masih butuh istirahat, Nak. Kalau Dinda sudah sehat, kita ke rumah Kiki antar kadonya. Nanti Ibu yang telepon Tante Rani untuk mengabari kalau Dinda sedang sakit perut. Nah, sekarang Dinda tidur dulu ya, biar cepat sembuh,” bujuk Ibu seraya mengantar Dinda ke kamarnya. 

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar