Pages

Tersesat di Dunia Virtual


Oleh Gunawan Trihantoro

Sekretaris Kreator Era AI Jawa Tengah

Raka adalah seorang anak yang gemar bermain gim di tablet miliknya. Setiap pulang sekolah, ia langsung duduk di depan layar, lupa waktu dan sering mengabaikan panggilan ibunya. "Raka, jangan terlalu lama main tablet! Mata kamu bisa rusak," tegur ibunya suatu sore.

"Sebentar lagi, Bu. Aku hampir menang!" balas Raka tanpa mengalihkan pandangannya dari layar. Ia sedang bermain gim bernama Vortex World, sebuah dunia virtual penuh petualangan dan teka-teki.

Pada hari itu, Raka merasa ada sesuatu yang berbeda. Saat menyentuh ikon baru di layar, ia tiba-tiba merasa tubuhnya tersedot ke dalam tablet. Dalam sekejap, ia berada di dunia yang asing, penuh dengan cahaya neon dan bangunan transparan seperti kaca.

"Di mana aku?" gumam Raka sambil melihat sekeliling. Di depannya, muncul sebuah makhluk kecil berbentuk bola bercahaya dengan suara robotik. "Selamat datang di Vortex World! Aku adalah panduanmu, Byte," katanya.

"Bagaimana aku bisa keluar dari sini?" tanya Raka panik. Byte menjawab, "Kamu harus menyelesaikan misi di dunia ini. Hanya itu satu-satunya cara untuk kembali."

***

Raka mengikuti Byte ke sebuah gua berkilauan. "Di dalam gua ini, ada Kunci Cahaya. Tapi hati-hati, banyak jebakan di sana," kata Byte.

Saat memasuki gua, Raka harus melompati lantai berkilauan yang berubah menjadi jurang setiap beberapa detik. "Ini seperti gim parkour!" seru Raka sambil melompat dengan hati-hati.

Setelah perjuangan panjang, ia berhasil menemukan kunci yang bercahaya terang. Saat menyentuhnya, gua itu mulai bergetar. "Cepat keluar!" teriak Byte. Raka berlari secepat mungkin, dan mereka berhasil keluar tepat sebelum gua runtuh.

"Bagus! Satu misi selesai. Tapi masih ada dua lagi," ujar Byte sambil memindahkan mereka ke lokasi berikutnya.

***

Di lokasi berikutnya, Raka menemukan sebuah arena besar. Di tengahnya berdiri makhluk besar yang terbuat dari kumpulan piksel, bernama Pixelator. "Kamu harus mengalahkannya untuk mendapatkan Petunjuk Rahasia," jelas Byte.

Pixelator menyerang dengan melemparkan bola-bola piksel yang berubah menjadi jebakan. Raka menggunakan keterampilannya dalam bermain gim untuk menghindar. Ia menemukan senjata laser di sudut arena dan menembakkannya ke Pixelator.

Setelah pertempuran yang menegangkan, Pixelator akhirnya runtuh menjadi kepingan kecil. Petunjuk Rahasia muncul di udara: "Untuk keluar dari dunia ini, kamu harus percaya pada dirimu sendiri."

"Apa maksudnya?" tanya Raka bingung. Byte hanya tersenyum dan berkata, "Kamu akan tahu nanti."

***

Byte membawa Raka ke tempat terakhir, sebuah labirin besar yang terus bergerak. "Portal pulang ada di tengah labirin ini, tapi jalan akan terus berubah," kata Byte.

Raka mulai berjalan dengan hati-hati. Setiap kali ia menemukan jalan buntu, ia mencoba mengingat pola pergerakan dinding. "Ini seperti teka-teki yang pernah aku mainkan," pikirnya.

Setelah beberapa waktu, Raka menemukan pintu besar di tengah labirin. "Inilah portalnya," kata Byte. Tapi sebelum Raka masuk, Byte tiba-tiba berkata, "Ingat pesan Petunjuk Rahasia. Kamu harus percaya pada dirimu sendiri."

Raka mengangguk dan melangkah ke dalam portal. Cahaya terang menyelimuti tubuhnya, dan ia merasa tubuhnya kembali ditarik keluar.

***

Ketika membuka mata, Raka mendapati dirinya kembali duduk di depan tablet. Ia melihat waktu di layar: hanya lima menit yang berlalu. Tapi pengalaman di Vortex World terasa seperti seharian penuh.

Ibunya masuk ke kamar, melihat Raka yang termenung. "Kamu kenapa, Nak? Seperti habis mimpi buruk," tanya ibunya.

Raka tersenyum kecil. "Bu, aku belajar sesuatu hari ini. Aku nggak mau terlalu lama main tablet lagi. Ada banyak hal yang lebih penting di dunia nyata."

Sejak saat itu, Raka lebih sering bermain di luar bersama teman-temannya. Dunia virtual memang menarik, tapi ia sadar bahwa dunia nyata jauh lebih berharga.

Tamat.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar