Pages

Kisah Nabi Daud AS Menaklukkan Raja Jalut

 Deni Kusuma, S. SEJ

Alumni Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta & Staf Khidmat di Universitas Saefulloh Maslul Sirnarasa PPKN 3, Ciamis. 

Nabi Daud AS lahir di Betlehem, Palestina, sekitar 1040 SM. Ayahnya, Yisa (Jesse), adalah keturunan Nabi Yakub AS. Daud memiliki tujuh orang kakak dan satu adik perempuan.

Nabi Daud adalah seorang gembala yang suka menyanyi dan bermain lirik. Ia memiliki suara merdu dan sering menyanyikan pujian-pujian kepada Allah. Daud juga sangat cerdas dan berani.

Ketika Raja Saul, pemimpin Israel, mengalami kesulitan dalam memerintah, Alloh memerintahkan Nabi Samuel untuk mencari penggantinya. Nabi Samuel menemukan Nabi Daud dan menyiramkan minyak urapan kepalanya, menandakan bahwa ia akan menjadi raja selanjutnya.

Menaklukkan Goliat

Bangsa Palestina menyerang Israil, dan Jalut, prajurit Palestina yang besar dan kuat, menantang rakyat Israel. Nabi Daud, yang saat itu masih remaja, datang ke medan perang dan melihat Jalut. Ia merasa marah dan berkata, "Aku tidak takut! Aku akan melawan Jalut!"

Nabi Daud mengambil batu dan lembing, berdo'a, dan memanjatkan puji-pujian kepada Alloh. Ia melempar batu ke arah Jalut dan tepat mengenai dahinya! Prajurit Palestina itu jatuh, dan rakyat Israel menang.

Menjadi Raja Israil 

Setelah mengalahkan Jalut, Nabi Daud menjadi terkenal dan dicintai rakyat. Raja Saul mulai merasa cemburu dan berusaha membunuhnya. Namun, Nabi Daud selalu berhasil melarikan diri.

Ketika Raja Saul meninggal, Nabi Daud menjadi Raja Israel dan memerintah selama 40 tahun. Ia memindahkan ibukota ke Yerusalem dan membangun Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa).

Kebijaksanaan dan Kesyukuran

Nabi Daud dikenal sebagai raja yang bijak dan adil. Ia sering menyanyikan pujian-pujian kepada Alloh dan menulis Mazmur (Zabur), kitab suci yang berisi doa-doa dan pujian.

Wasiat Nabi Daud 

Sebelum meninggal, Nabi Daud menyerahkan takhta kepada anaknya, Nabi Sulaiman AS. Ia berwasiat agar sang anak tetap setia kepada Alloh dan memerintah dengan adil. Nabi Daud AS meninggal pada usia 70 tahun dan dimakamkan di Yerusalem. 


Dari kisah ini ada beberapa pelajaran (hikmah) yang dapat kita petik yakni; pertama, keberanian dan kepercayaan diri sangat penting; kedua, ukuran tubuh tidak menentukan kekuatan; ketiga, do'a dan kepercayaan kepada Alloh dapat membantu kita menghadapi kesulitan; keempat, melindungi rakyat dan negara adalah kewajiban kita; kelima, kebijaksanaan dan kesyukuran adalah kunci kebahagiaan.


*) dari berbagai sumber.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar