Hammam Alfarizi
Kelas II, SD Negeri 5 Peusangan, Bireuen, Aceh
Perkenalkan namaku Hammam Alfarizi. Aku berusia delapan tahun. Aku Ingin menceritakan pengalamanku saat liburan.
Setelah aku mengambil rapor, aku pergi ke Banda Aceh. Setelah itu aku berangkat lagi ke Teunom, Meulaboh. Aku ke tempat Acut. Acut adalah adik mamaku. Aku pergi bersama Mama, Adik, dan Mami.
Waktu aku di tempat Acut, aku dibawa jalan-jalan. Aku dibawa makan durian, dibawa ke kota Meulaboh, lalu kami ke masjid giok di Nagan Raya.
Hari itu, tanggal 25 Desember, hari terakhir di tempat Acut, karena nanti malam aku akan ke Banda Aceh, lalu pulang kembali ke kotaku. Saat kami jalan-jalan ke kafe di pinggir laut, di Calang, waktu di mobil aku mendengar Mama bilang besok hari peringatan tsunami. Aku takut karena aku pikir besok tsunami, karena aku pernah mendengar Ayah bilang ada berita gempa yang bisa menyebabkan tsunami. Aku ingin lari ke gunung. Saat sampai di kafe, aku agak takut sebab dekat laut, aku takut kena tsunami, tapi akhirnya aku berani juga.
Saat pulang, Acut bilang besok di Banda Aceh mungkin besok ada sirine, jangan takut. Di situ aku baru tahu dari penjelasan Mama, Mami, Tante, dan Acut rupanya besok hari memperingati tsunami, bukan peringatan tsunami. Ooohh… rupanya bukan peringatan akan terjadi tsunami. Salah kata jadi salah makna. Aah… aku lega setelah tahu bukan peringatan akan terjadi tsunami.
Kata Mama, kata-kata itu kuat. Kata-kata bisa membuat orang takut atau berani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar