Oleh Aqila Azalea Tabrani Yunis
Kelas VI Granada, SDIC Anak Bangsa, Banda Aceh
Beberapa hari yang lalu, ayahku mengajak aku menulis cerita. Aku bilang, “ oh aki tidak bisa menulis apa pun, tetapi ayahku terus mengajakku menulis. Ayah berkata, kamu pasti bisa menulis. Kamu harus berusaha, jangan putus asa. Lalu aku pun mencobanya. Aku merasa agak kesusahan, tapi ayahku terus menyemangatiku. Akhirnya aku berhasil membuat cerita
tentang ayahku. Aku memberi judul ceritaku, Ayahku terhebat.
Aku memberikan cerita itu kepada ayahku. Ayahku membacanya dan bilang, bagus-bagus sekali! Ayah senang sekali kalau kamu bisa tulis lagi yang lebih bagus
dan seru. Aku sangat Senang semakin bersemangat untuk menulis lagi.
Kutinggalkan cerita itu pada ayahku agar dibaca dan memperbaikinya biar jadi lebih baik. Ternyata ayahku memuatnya di majalahanakcerdas.com. Aku sangat terkejut dan senang sekali. Tulisanku masuk ke majalahanakcerdas.com. Ayahku juga membagikannya di Facebook, WA grupnya dan teman-temannya. Aku menerima komentar dan banyak yang memuji.
Hari itu, sekolahku ada kegiatan bagi bagi kurma kepada tetangga di sekitar sekolah. Aku bertemu dengan seorang Bapak. Dia bertanya pada temanku. Itu Aqila ya?. Lalu teman aku memanggil. “ Aqila sini! Bapak itu orang bilang oh kamu adalah Aqila Azalea Tabrani Yunis?
Iya pak itu namaku. Oh jadi kamu yang nulis cerita “ Ayahku Terhebat” ya. Kemudian Bapak itu kasih nampak tulisanku di hpnya. Aku sangat bahagia. Lalu aku ceritakan itu pada ayah. Ayah pun berkata, Alhamdulilah.
Aku tahu, ayahku juga merasa senang dan bahagia. Tapi aku semakin bahagia, karena ayah memperlihatkanku sebuah pesan WA dari Puan Noor Hasmah di Kelantan, Malaysia. Ini pesannya.
“Salam Pak Tabrani.Saya Pn.Noor Hasmah dari Kelantan.Saya telah membaca seluruh tulisan anak Bapak itu.Bolehkan nanti bapak forwordkan tulisan Azalea itu ke wsp saya.Saya cukup tertarik dengan hasil tulisan pertama beliau.Kalau punya masa luang saya ingin merakamkan tulisan beliau.Bapak bisa dan pandai untuk editkan suara saya ke dalam bentuk video seperti yang pernah saya buat tak..”
Wow! Kataku. Ada yang membaca dan mau rekam suara tulisanku. Ya, ternyata benar. Dua hari kemudian, Puan Noor Hasmah mengirimkan videonya dan ia juga membagikan cerita pertamaku di Facebook. Hmm, aku sangat bahagia, karena tulisan pertamaku bisa membuat aku dikenal orang. Aku harus rajin menulis lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar