Bagian 19.

Oleh Anton, Sucipta

Kakek Kutokuto terus berjalan dengan cepat, untuk mengikuti ayam Kate yang sudah ada di sebuah hutan. Beberapa saat kemudian, ayam Kate itu berhenti sejenak. Ayam Kate itu berputar-putar sejenak di tempat itu. Tiba-tiba muncullah ayam ketawa di sana. Ternyata ayam Kate itu telah berhasil menemukan ayam ketawa, punya pak Jaya itu.

"Itu ayam ketawa!" seru kakek Kutokuto.

"Betul juga, itu ayam ketawa punya aku!" sahut pak Jaya tampaknya merasa senang.

Ayam Kate itu sudah berhasil menemukan keberadaan ayam ketawa punya pak Jaya. Ayam Kate dan ayam Ketawa itu, ternyata adalah sahabat di dunia ayam. Hal ini juga, yang bisa membuat insting dari ayam Kate itu bisa untuk menemukan keberadaan ayam Ketawa itu dengan mudahnya.

Untuk sementara waktu ayam ketawa itu, diserahkan pak Jaya, kepada kakek Kutokuto untuk memeliharanya.

Kakek Kutokuto juga bercerita, jika dahulu beberapa tahun yang lalu, ayam Kate itu juga pertama kalinya, menemukan di sebuah hutan itu.

Pada esok harinya, kebetulan hari libur, Bimo tampaknya sudah berada di halaman rumah kakek Kutokuto itu.

Ternyata kakek Kutokuto itu sedang membersihkan beberapa amplop surat dan perangko. Bimo heran tentang arti perangko itu.

"Kakek sedang apa?" tanya Bimo.

"Ini sedang membersihkan amplop dan perangko yang lama. Jadi bisa terus bersih dan tidak kotor begitu," jawab kakek Kutokuto itu.

Kakek Kutokuto lalu bercerita tentang hobi itu. Jika selain hobi memelihara ayam, juga dia senang mengumpulkan perangko yang sudah lama itu. karena nilainya mahal jika dijual.

"Bimo, kakek juga mengikuti klub Filateli, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita,"  ucap kakek Kutokuto, sambil terus membersihkan amplop-amplop surat itu.

"Apakah arti filateli itu?" tanya Bimo heran.

"Filateli itu artinya sebuah hobi untuk mengumpulkan perangko, intinya adalah kegiatan tentang dunia perangko, juga surat menyurat," jawab kakek Kutokuto.

(Bersambung).

Penulis :

Anton Sucipto, SP.

Tulisannya dimuat oleh media cetak dan online.