Pages

Pandi dan Putri dari Negeri Buku

 


Oleh : Bunda Dayah

 

 

Di sebuah rumah, tinggal lah seorang anak bernama Pandi dan keluarganya. Pandi adalah anak yang sangat malas belajar. Ia juga tidak suka membaca buku. Padahal ayah ibu Pandi banyak membelikan buku untuknya. Pandi lebih suka bermain games di komputernya.  Ibu Pandi selalu mengingatkan Pandi agar tidak lupa dengan pelajarannya di sekolah.

 

Pada suatu sore,  Pandi sedang asyik bermain games di komputernya.

Padahal hari sudah menjelang magrib. Kakek Pandi melihat Pandi sedang bermain.

“Pandi, sudah mau magrib sebaiknya kamu shalat dulu ya”

“Lho... ini kenapa buku-bukumu berantakan begini? Ini kan buku-buku bagus baru dibelikan ibumu”

“Buku-buku ini sudah terlalu banyak kek. Kamar Pandi sudah terlalu penuh dengan buku-buku ini. Pandi mau buang buku-buku ini kek.”


“Waduuuh, kenapa dibuang Pandi? Kamu tahu tidak, buku adalah jendela ilmu.”

“Tapi Pandi tidak suka baca buku kek. Jadi untuk apa diletakkan di kamar Pandi.”

“Hmmmmm, kamu pernah dengar Cerita Negeri Buku?”

“Negeri buku? Aaah, kakek ini ada ada saja. Mana ada Negeri Buku kek, huahahhaha...”

“Ya sudah kalau kamu tidak percaya, tapi buku-buku ini jangan kamu buang ya. Simpan saja di kotak. Mana tahu kamu mau membacanya suatu hari nanti.”

“Tapi kek....”

“Ayo, tidak pakai tapi ya..”

“Baiklah kek.”

Dan, pada malam hari pun Pandi kembali bermain games dan akhirnya Pandi tertidur juga.

 

Keesokan paginya, Pandi terbangun dari tidurnya, tapi dia heran. Pandi merasa tempat yang sangat gelap.

“Waah, tempat apa ini? Kenapa gelap sekali”

Tiba-tiba terdengar suara,

“Huahahahha.... Selamat datang Pandi di negeri kebodohan”

“Huaaaaa... Kamu siapa? Wajahmu jelek dan menyeramkan sekali”

“Pandi, aku adalah pangeran kebodohan. Dan kamu adalah tamu kehormatanku di negeri ini. Karena aku sangat suka dengan anak yang malas membaca buku. Huahahaha...”

“Aku tidak mau berteman denganmu.”

“Ayolah Pandi, di sini memang tempat anak-anak yang malas membaca dan belajar”

“Tidaaaaak mauuuuu....”

“Pandiiiiii.....”

“Tidaaaaaak....”

 

Pandi berlari dengan sangat kencang, meninggalkan pangeran kegelapan. Hingga Pandi sampai di sebuah pohon yang sangat rindang. Dia istirahat sejenak sambil terengah-engah, karena keletihan berlari menghindari sang pangeran kegelapan.

“Wahai anak muda... sedang apa kamu disini?”

“Haaaaa, Aku sedang istirahat, tadi aku dikejar oleh orang yang wajahnya jelek dan menyeramkan. Ohya, kamu siapa?”

“Oooooh, itu pasti pangeran kebodohan ya. Biasanya dia suka dengan anak yang malas baca buku. Ohya, kenalkan Aku adalah putri buku.”

“Haaa... putri buku? Aku Pandi. Dan... tempat apa ini?”

“Kamu berada di negeri buku sekarang. 


Lihatlah, ini adalah pohon buku. Dan semua di negeri ini penuh dengan buku. Sepertinya kamu penduduk bumi ya?”

“Haaaaa.... iya benar. Di sini semua penuh dengan pemandangan buku”

“Tapi maaf putri buku, aku tidak suka buku.”

“Hmmmm, baiklah. Tidak apa-apa. Kamu mau aku ajak mengelilingi negeriku ini?”

“Boleh putri.”

“Ayo silahkan naik kenderaanku.”

“Waaah, kendaraanmu juga penuh dengan buku”

“Iya, aku suka membaca Pandi. Karena dengan membaca aku bisa mengetahui banyak hal. Termasuk mengetahui tentang negeri bumi tempat kamu tinggal”

“Wah, kamu pasti pintar ya putri.”

“Aku tahu tentang negeri bumi, di sana ada anak-anak yang suka buku, tapi banyak juga yang tidak suka buku. Dan aku tahu semua itu karena aku rajin membaca buku”

 

Sepanjang jalan Pandi melihat cahaya yang terang benderang dan semua pemandangan penuh dengan buku, pepohonan, rumah, gedung-gedung, tempat bermain, taman-taman kota. Semuanya penuh dengan buku.

Namun Pandi melihat sebuah sudut desa yang tidak ada buku, tempat tu sangat gelap dan tandus.

“Putri, tempat apakah itu? Kenapa gelap dan tandus?”

“Oooh, itu tempat dimana pendduknya tidak suka membaca buku. Mereka tidak tahu cara merawat desa mereka dan bercocok tanam. Bahkan anak-anak mereka juga malas membaca buku, sehingga tidak tahu caranya hidup yang baik. Akhirnya desa itupun menjadi desa mati. Semua penduduk di desa itu akhirnya tidak bisa bertahan hidup lagi”


“Iiiih, kasihan sekali mereka ya Putri”

“Iya Pandi, begitu juga dengan negeri bumi tempat kamu tinggal. Jika penduduk bumi tidak lagi suka membaca, mungkin akan sama nasibnya seperti penduduk di desa itu”

“Iiiih, serem sekali ya Putri. Pandi takut lihatnya.”

“Pandi, kamu mau negeri bumi bernasib sama seperti desa itu?”

“Tidak mau Putri. Bagaimana nasib ayah ibuku dan keluargaku lainnya? Aku juga akan kehilangan teman-temanku. Aku tidak mau Putri.”


“Nah, jika kamu tidak mau negeri bumi seperti itu, mulailah cintai buku.

Mulailah membaca buku agar dapat belajar menjaga negeri bumi.”

“Hmmm... begitu ya Putri. Baiklah Pandi janji akan mulai membaca buku. Dan Pandi akan mengajak kawan-kawan Pandi dan keluarga untuk rajin membaca buku.”

“Nah, gitu dong. Baru namanya anak hebat.”

“Tapi...putri... ini kenapa kendaraannya goyang goyang ya? Ada apa ini. Putri... toloooong”

 

Ternyata, Pandi sedang bermimpi.

“Eeeeh, bangun Pandi. Ayo bangun...” Kata kakek

“Haaaa, kakek... Pandi dimana ini? “

“Ya, di rumahmu Pandi.”

“Tapi kek, tadi Pandi berada di negeri buku. Dan sebelumnya Pandi dikejar oleh pangeran kebodohan. Untung bertemu dengan Puteri buku.”

“Hmmmmm... kamu pasti bermimpi ya? Ada apa saja di negeri buku?”

“Semuanya penuh dengan buku kek. Tapi ada desa yang gelap dan tandus, kata putri buku, karena penduduknya malas membaca buku kek.”

“Ohya...?”

“Iya kek, sekarang Pandi akan rajin membaca buku. Dan Pandi akan ajak teman-teman rajin membaca buku di perpustakaan sekolah.”

“Wah, bagus itu? Terus, buku-buku mu jadi mau dibuang?”

“Jangan kek, Pandi akan membacanya.”

“Baguslah kalau begitu Pandi. Kakek senang kamu sudah sadar pentingnya membaca buku. Ayo sekarang cepat mandi dan shalat shubuh ya. dan siap-siap berangkat ke sekolah”

“Siap kakek ku yang baik hati..”

 

Akhirnya Pandi sekarang menjadi anak yang sangat rajin membaca, baik di rumah maupun di sekolahnya. Pandi juga tidak pernah berhenti mengajak teman-temannya untuk rajin membaca. Karena Pandi ingin negeri bumi tetap terjaga dengan baik.

 

Nah ingat ya, Buku adalah jalan untuk membuka cakrawala dan wawasan kita.

 

 

 

 

 

 

 

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

1 komentar:

  1. Blackjack for Rent - JTHub
    Blackjack for 전라남도 출장샵 Rent - JTHub - Find 충주 출장마사지 information about Rent. 논산 출장마사지 Book your hotel room, 충청남도 출장샵 room plan and more! Rent is available in public areas, 당진 출장안마

    BalasHapus