Pages

Masker Cantik Untuk Bu Guru



Oleh Anin Aninda

Reno adalah anak yang bandel di kelas. Reno selalu mengabaikan apa yang dikatakan oleh Bu guru. Untung saja Bu guru selalu sabar menghadapinya.

Semenjak pandemi anak-anak hanya seminggu sekali datang ke sekolah. Itupun dibagi menjadi dua kelompok yaitu hari rabu dan kamis. Kebetulan hari rabu adalah jadwal Reno masuk sekolah.

Setiap kali Reno masuk sekolah, Reno selalu tidak memakai masker. Padahal saat pergi ke sekolah Ibu Reno selalu menyiapkan masker untuknya. Tetapi masker tersebut hanya dipakai saat di jalan saja. Sesampainya di sekolah Reno pun meninggalkan masker tersebut di jalan sebelum ia masuk ke dalam kelas.

“Reno, dimana masker kamu, Nak,” tegur Bu guru.

“Reno lupa, Bu,” jawabnya singkat. Bu guru hanya menggelengkan kepala.

“Pakailah masker ini. Jika kamu tidak memakainya, silahkan keluar dari kelas Ibu!” tegas Bu guru. Mau tidak mau Reno pun memakai masker walau hanya sesaat saja.

Berulang kali meski sudah ditegur, Reno tetap saja mengabaikan apa yang dikatakan Bu guru. Hingga suatu ketika Reno berniat mencuri masker-masker Bu guru.

“Loh, dimana masker, Ibu?” tanya Bu guru bingung sambil mencari masker-maskernya.

Semua anak di dalam kelas tidak ada yang menjawab. Namun, pandangan mereka mengarah pada Reno.

“Kenapa melihat ke arah Reno?. Beneran, Bu, Reno tidak ada mengambil masker-masker Ibu,” jelas Reno gagap.

“Anak-anak, kebetulan hari ini ada razia masker. Jika kita tidak memakai masker, kita akan mendapat sanksi.” jelas Bu guru. Saat itu juga Reno merasa kaget dan takut.

Tanpa menunggu lama razia masker berlanjut di dalam kelas. Bu guru yang kehilangan maskernya pun kena tegur dan mendapat peringatan. Terlebih ada satu siswa yang tidak memakai masker, yaitu Reno. Melihat kejadian tersebut Reno merasa sangat bersalah.

Sesampainya di rumah, Reno masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Telepon rumah pun berdering. Terdengar dari percakapan Ibu di telepon jika tetangga Nenek di kota sudah terkena virus. Spontan membuat Reno takut. Ternyata Reno baru sadar jika Reno tidak boleh main-main dan sembarangan terhadap kesehatan dirinya.

“Jika aku kena virus, maka aku akan...” katanya menggantung, “Itu tidak boleh terjadi,” pikirnya kembali.

Ibu Reno adalah seorang penjahit. Dilihatnya potongan kain berserak di tempat Ibunya menjahit. Reno mengambil potongan kain yang paling bagus dan cantik menurutnya kemudian disimpan di kamarnya.

Pagi harinya, Reno meminta Ibu untuk membantunya membuat masker. Tentu, Ibu sangat senang. Tanpa menunggu lama, sedikit demi sedikit akhirnya Reno mulai bisa membuat masker.

“Masker ini, khusus untuk Bu guru.” gumam Reno.

Reno telah membungkus rapi masker tersebut di dalam kotak dan berisikan selembar kertas. Keesokan harinya Reno datang ke sekolah dan memberanikan diri untuk bertemu dengan Bu guru.

“Bu guru, Ini untuk, Ibu,” kata Reno sambil menundukkan pandangan.

Bu guru yang terkejut langsung membuka kotak pemberian Reno. “Masker cantik untuk Bu guru” bertuliskan diselembar kertas dan ucapan kata maaf dari Reno. Bu guru yang terharu langsung memeluk muridnya itu.

“Masya Allah, terima kasih banyak, Nak,” ucap Bu guru kagum.

“Reno janji tidak akan mengabaikan perkataan Bu guru lagi,”  ujarnya. Bu guru turut bahagia dengan apa yang dilakukan Reno barusan.

 

 

 

 

Biodata Penulis

Anin Aninda, mempunyai hobi menulis sejak duduk di bangku perkuliahan, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Penulis berdomisili di Siak Sri Indrapura, Riau. Beberapa karya puisi pernah dibukukan dalam berbagai antologi puisi dan karya yang lainnya pernah dimuat di Harian Solopos dan Harian Merapi. Penulis bisa dihubungi di akun instagram @anin_anindaa

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar