Pages

Tiga Sekawan




Oleh Haura Layyina Adzillah

Murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh


Kring kring kring........,alarm berbunyi. Seketika aku terbangun merapikan  ranjang, mandi, lalu melaksanakan shalat subuh. Terdengar suara ibu yang mamanggil ku “Dila kemari kita sarapan dulu,baik bu”.  Saat sarapan ibu bertanya, “sayang sudah belajar untuk ujian hari ini?” Tentu sudah dong bu” jawabku dengan nada penuh percaya diri.

Aku memiliki dua orang sahabat yang bernama Eka dan Mela. Sudah dua minggu ini aku berangkat ke sekolah hanya bersama Eka karena  Mela harus menemani ibunya berobat ke Singapura.  Sesampainya di sekolah, tiba-tiba dari belakang terdengar suara yang tidak asing memanggilku dan Eka “Dila.... Eka....”. Kami langsung menoleh ke belakang dan sancta terkejut, ternyata Mela yang memanggil. Kami sangat senang dan saling berpelukan. Saat ujian aku dan Eka melaksanakan ujian dengan lancar. Namun tidak dengan Mela, ia tampak sangat kesusahan dengan soal yang diberikan.

Mela merasa kecewa karena ia harus mengikuti remedial. Aku dan Eka merasa kasihan melihat Mela yang lesu karena ia tidak tahu apa yang harus dipelajari untuk remedial. Jadi aku dan Eka memutuskan untuk membantunya belajar. Dengan penuh ketekunan Mela belamra, akhirnya ia paham dan sudah siap untuk mengikuti remedial.  Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan, ia pun lulus dan naik kelas.     

Pada hari pekan, aku dan Mela membaca pesan dari Eka bahwa ia ingin bertemu di taman. Kami pun menemuinya dengan raut wajah yang sedih. Eka berkata bahwa hari ini ia akan pindah ke luar kota karena ayahnya akan bekerja di sana. Aku dan Mela sedih dan menangis karena hari itu adalah hari terakhir kami bersama. Kami pun membuat janji bahwa kami akan tetap menjadi sahabat walaupun berjauhan.   

10 tahun berlalu aku, Mela dan Eka sudah lama sekali tidak bertemu. Setelah tamat SMA aku juga berpisah dengan Mela karena aku melanjutkan kuliah di luar negeri, tetapi kami tetap selalu mengirim pesan singkat lewat whatsapp atau sesekali kami video call dan saling bercerita akrab. Di suatu senja, saat salju baru turun di bulan Desember, tiba-tiba HPku berdering, namun aku abaikan karena aku sedang sibuk menyiapkan tugas kuliahku di tahun terakhir di Columbia University, New York. Tak lama berselang, HPku kembalt beredning.

 Halo...” ternyata itu Eka yang menelpon. Eka bertanya aku tinggal daerah mana di New York. Aku heran dan bertanya kenapa ia menanyakan hal itu. Eka berkata bahwa ia sedang berada di New York untuk study tour dan ingin mengunjungiku. Aku merasa sangat senang.

Tidak beberapa lama terdengar kembali suara HP berdering. Ternyata Mela yang menelpon. Ia juga bertanya hal yang sama dengan Eka. Ternyata ia juga lagi berlibur di New York. Aku sangat bahagia sekali karena akhirnya kami bertiga bisa bertemu kembali.


Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar