Pages

Korban Penggusuran dan Umar bin Khatab


Diceritakan Kembali oleh Haura Aina An-Nabila
Murid SD Negeri Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur

Gubernur Mesir, Amr bin Ash mempunyai keinginan membangun masjid yang indah. Namun, cita-citanya terbentur dengan lahan dengan menggusur tanah rakyat. Kebetulan tanah di samping istana milik seorang nenek Yahudi. Dengan segala upaya aparat gubernuran memaksa  nenek itu  menjual tanahnya demi kepentingan pemerintah. Namun nenek itu dengan satu tekad tidak akan menjual tanah satu jengkal pun, termasuk kepada Amr bin Ash.

Berbagai cara dan upaya membujuk nenek itu dilakukan, termasuk memberi ganti rugi dengan harga tinggi, namun upaya sang Gubernur gagal. Perundingan pun dilakukan lagi, tetap saja menemukan jalan buntu.

Melihat keteguhan hati Nenek Yahudi itu. Sang Gubernur menggunakan tangan besi. Kemudian Gubenur mengambil keputusan untuk menggusur  tanah dan rumah nenek yang sudah reot itu. Suatu tirani dan keangkuhan penguasa yang tidak Islami.

Nenek Yahudi itu memutuskan mencari keadilan kepada pejabat yang lebih tinggi. Tindakan yang sewenang-wenang itu dilaporkan kepada Khalifah Umar bin Khatab. Berkat doa nenek itu, akhirnya ia bisa kembali mendapatkan rumahnya. Nenek itu begitu kagum melihat sikap Umar bin Khatab yang bersikap adil, kepadanya.

Penulis adalah salah satu penerima bantuan seeda dari program 1000 sepeda dan kursi roda yang diselenggarakan oleh CCDE, Majalah POTRET, Majalah Anak Cerdas, POTRET Gallery dan dukungan para donatur

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar