Pages

Cara Sederhana Agar Dicintai Allah



Nafla dan Fatimah baru saja masuk gerbang sekolah ketika mereka dikejutkan oleh suara nyaring klakson. Nafla dan Fatimah menoleh ke sumber suara. Rupanya suara klakson itu berasal dari sebuah mobil sedan hitam tak jauh dari pintu gerbang sekolah.

Sedan hitam itu sepertinya ingin masuk ke pekarangan sekolah, tapi terhalang oleh sebuah mobil berwarna merah yang parkir tepat di depan gerbang. “Sedan itu seperti milik Bapak kepala sekolah…” ujar Nafla. “Iya. Sepertinya memang Bapak kepala sekolah,” sahut Fatimah.

Seorang anak perempuan turun dari mobil merah itu. Baru beberapa langkah ia berjalan, ia menoleh ke belakang karena ada yang memanggilnya. Seorang laki-laki keluar dari merah itu dengan membawa kotak bekal. “Ini bekalnya ketinggalan, Nak.” Laki-laki yang tak lain adalah ayah anak itu menyerahkan bekal yang dipegangnya.

“Terima kasih, Ayah!” ucap si anak perempuan sambil menerima kotak bekal. Lalu ia mencium tangan ayahnya. Sang ayah melambaikan tangan sambil memandangi anaknya melangkah ke pintu gerbang dengan tersenyum. Sementara itu, sedan hitam sudah berkali-kali membunyikan klakson karena tidak bisa lewat.

“Ya ampun… apa Bapak itu tuli? Sudah sejak tadi klakson dibunyikan, tapi dia tidak menyingkirkan mobilnya juga,” Fatimah merasa geram. “Jangan mengatai orang seperti itu, Fatimah! Dosa tahu!” Nafla mengingatkan. “Habis geram sih. Sudah salah parkir sembarangan, masa’ orang klakson tidak dipedulikan juga,” ucap Fatimah kesal.

“Apa orang kaya memang seperti itu, ya?” omel Fatimah. Suara mesin mobil menderu dengan pelan. Akhirnya mobil merah itu itu menyingkir juga. Sedan pun bisa masuk ke pekarangan sekolah. “ Barulah sedan itu bisa masuk. Syukurlah. Memang menyebalkan jika bertemu dengan orang seperti pemilik merah tadi.” ucap Fatimah lega.

Orang itu hanya memikirkan diri sendiri saja. Yang penting diri sendiri senang sudah cukup. Tidak peduli orang lain terganggu atau tidak. Kita tidak boleh seperti itu! Membuat orang lain merasa terganggu juga termasuk perbuatan dosa. Kalau kita bersikap seperti itu, orang lain tidak akan menyukai kita.” ujar Nafla.

Ya, benar,” Fatimah membenarkan. “Makanya, di mana pun kita berada, siapa pun kita, baik kaya atau miskin, jangan bertindak yang mengganggu orang lain. Berbuat baiklah selalu agar kita disukai orang dan dicintai Allah! Karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik,” lanjut Nafla.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar