Pages

Berlibur ke Rumah Nenek


Oleh Dewi Ayu Larasati SS, M.Hum
Berdomisili di Taman Setia Budi Indah, Medan

Liburan sekolah sudah tiba. Alangkah senangnya hati Dodi setelah menerima rapor. Ia dan keluarga akan berkunjung ke rumah kakek dan nenek yang sudah lama tidak dijumpainya. Ya, liburan kali ini ayah dan ibu Dodi memang sudah merencanakan untuk berkunjung ke rumah kakek dan nenek yang tinggal di kota lain. Sudah tiga tahun lamanya Dodi tidak bertemu dengan kakek dan nenek. Saat pertama kali Dodi ke rumah kakek, ia masih sangat kecil. Tentunya ia sangat rindu dengan keduanya, apalagi dengan suasana alam di tempat kakek dan neneknya tinggal. Daerah itu begitu sejuk, nyaman, penuh bebukitan dengan panorama yang indah. Dan satu hal yang selalu dinanti Dodi, mandi di air terjun.  
Setelah menempuh perjalanan yang jauh, tibalah akhirnya Dodi di rumah kakek. Dodi yang terlelap sepanjang perjalanan, seketika tersentak saat Ibu membangunkannya. 
“Dodi, bangun Nak, kita sudah sampai di rumah kakek. ”
“Ohh, kita sudah sampai ya, Bu.” Dodi tampak kegirangan sambil mengusap-usap matanya. 
“Ayo, bawa tasmu, kakek dan nenek sudah menunggu tuh,” ajak Ibu. 
Begitu gembiranya hati kakek dan nenek melihat kedatangan mereka. 
“Wah, kau sudah besar ya, Dodi, “ sapa nenek seraya memeluk Dodi, cucunya. 
“Iya, pasti tambah pintar kan,” seru kakek. 
Mereka pun saling bertukar cerita dan makan siang bersama. Kali ini nenek menyediakan  lauk pauk kesukaan Dodi. 
“Ni, nenek masakin ikan bakar kesukaanmu. Ayo, makan yang banyak, Dodi,” kata nenek. 
“Wah, aku suka sekali ikan bakar, Nek, ” jawab Dodi dengan raut wajah bahagia. Seketika Dodi tampak memikirkan sesuatu dan bertanya, “Hmm...Nek, ikan-ikan ini pasti dari tangkapan sungai yang kami lewati tadi ya,”
“Oh iya, dari mana kamu tahu, Dodi?” 
“Ayah pernah bercerita padaku, Nek. Di tempat tinggal kakek dan nenek sungainya banyak ikan.  Jadi kalau mau makan, kita tinggal ambil saja, begitu ya, Nek? “ tanya Dodi ingin tahu. 
“Benar, cucuku, di daerah ini alamnya masih asri, tanahnya subur, sungainya jernih, ada air terjun, bahkan bebas polusi. Orang-orang di desa sini bisa memanfaatkan kekayaan alamnya dan membudidayakannya,” jawab kakek. 
“Membudidayakan itu apa, Kek?” tanya Dodi lagi. 
“Oh, membudidayakan itu adalah suatu kegiatan terencana untuk pemeliharaan sumber daya hayati pada suatu areal lahan. Nah, dalam hal ini semua kekayaan alam yang ada di daerah ini bisa dimanfaatkan dan diolah untuk diambil hasilnya, “ jelas kakek. 
“Budi daya itu bermacam-macam, ada budi daya tanaman, budi daya hewan, dan budi daya ikan, “ lanjut kakek.
“Ngomong-ngomong, kau tahu apa itu sumber daya hayati, Dodi?” tanya ayah.
Sambil mencoba mengingat pelajaran di sekolah, Dodi pun menjawab “Oh iya Yah, sumber daya hayati itu adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup ya, Yah,” 
“Kau benar, cucuku,” jawab kakek seraya tersenyum. “Jadi, budi daya ini merupakan salah satu cara untuk menghasilkan bahan pangan dan berbagai agroindustri lainnya. Tentunya hal ini juga merupakan suatu langkah untuk melestarikan sumber daya alam,” jelas Kakek. 
“Nah, ayah balik bertanya lagi nih, kau pernah dengar  apa itu argoindustri, Dodi?” 
“Hmmm....belum yah,” jawab Dodi bingung.
“Agroindustri itu berasal dari dua kata agrikultur yang artinya pertanian dan industri.  Jadi agroindustri bisa diartikan industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan bakunya,” jelas ayah. Dodi pun mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Jadi, negara Indonesia itu banyak sekali sumber daya alamnya ya, Kek,” ujar Dodi.
“Sungguh anugerah Tuhan yang luar biasa Indonesia ditakdirkan memiliki kekayaan alam yang berlimpah,” tegas Kakek. 
“Wah, ikan bakarnya saja dari tadi yang kau habisi, Dodi. Sayurnya juga dong, dimakan,” potong Ibu seraya menyodorkan sayur ke piring Dodi. 
“Oh iya, Dodi jadi lupa makan sayur, keasikan dengar cerita Kakek, Bu,” sahut Dodi manja. 
“Besok pagi, kau akan kuajak berkeliling desa ini untuk melihat indahnya alam dan berbagai budi dayanya,” ujar Kakek.
“Ayah juga akan mengajakmu berenang di air terjun seperti yang ayah pernah ceritakan padamu, Dodi,” bujuk Ayah pada Dodi.
Betapa girangnya hati Dodi dapat menikmati keindahan kampung halaman kakek dan neneknya. Liburan itu tentu menjadi saat yang tak terlupakan baginya.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar