Pages

Beginilah Cara Majalah Anak Cerdas Membangun Gerakan Literasi Anak Negeri




Oleh Tabrani Yunis 


Majalah Anak Cerdas, the children magazine, kini masuk tahun ke delapan, sejak pertama sekali edisi perdana diluncurkan pada bulan Mai 2013 lalu. Majalah Anak Cerdas, hadir dilatarbelakangi oleh kondisi literasi anak negeri yang tergolong parah. Seringkali anak disalahkan dengan tuduhan anak malas membaca, anak tidak mau disuruh membaca, kemampun baca anak rendah dan sebagainya. Tuduhan itu datang dari kalangan orang tua dan guru di sekolah. Tuduhan ini pula menjadi alasan bagi orang tua untuk tidak membelikan buku bacaan atau majalah anak, ketika anak sebenarnya membutuhkan media baca yang menarik. Untuk level daerah, majalah anak yang terbit di Jakarta, terasa hanya bisa diakses oleh anak-anak yang tinggal di perkotaan saja, sementara anak-anak di desa, jauh dari jangkauan majalah anak yang menarik. Kalau pun ada majalah-majalah yang beredar di PAUD, kualitasnya tidak lebih dari sekedar kualitas proyek, karena mewajibkan anak-anak PAUD membeli dengan cara yang terorganisir. Kalau pun ada majalah anak yang beredar di PAUD atau di kalangan anak SD, hamper tidak ada ruang bagi anak untuk untuk berpartisipasi, menjadi bagian dari majalah tersebut. Anak hanya dijadikan sebagai objek atau target pembeli, anak tidak punya banyak ruang untuk berkarya dan menampun karya anak-anak. Lagi pula memang tidak banyak majalah anak yang terbit, seperti halnya majalah remaja dan dewasa.

Selain itu, dapat dipastikan tidak ada majalah anak yang terbit di daerah. Semua majalah Anak tersebut terbit di ibu kota Indonesia, yakni Jakarta. Penerbitan majalah anak sangat Jakarta sentris. Anak-anak hanya dijadikan sebagai penerima/pembeli dan sebagai objek. Muncul rasa prihatin ketika melihat realitas ini. Maka, sejalan dengan idealism menerbitkan majalah POTRET 15 tahun lalu, sebagai pemimpin redaksi majalah POTRET, yang sudah 13 tahun terbit dan bertahan hidup saat itu, terpanggil untuk menerbitkan majalah anak-anak, yang kemudian mencari nama majalah yang sesuai dengan harapan anak, orang tua dan guru. Pilihan yang tepat dan sesuai dengan harapan tersebut, maka kami memberi nama majalahnya dengan nama majalah Anak Cerdas. Upaya untuk menerbitkan majalah Anak Cerdas semakin besar dan kuat, setelah beberapa remaja kreatif di kota Banda Aceh kami diajak untuk secara bersama-sama mewujudkan impian untuk menerbitkan majalah Anak Cerdas. Ada sekitar 5 orang remaja yang direkrut untuk memulainya dan impian menerbitkan majalah Anak Cerdas harus diwujudkan. Alhamdulilah, pada bulan April 2013 majalah Anak Cerdas naik cetak dan baru diluncurkan pada bulan Mai 2013 dengan mengundang banyak pihak agar majalah ini bisa tersosialisasikan. Dengan diluncurkannya majalah Anak Cerdas edisi perdana pada bulan Mai 2013, maka terwujudlah langkah kami sembari mengikuti langkah seniornya majalah POTRET yang sudah sejak tanggal 11 Januari 2003 hadir sebagai media perempuan yang kreatif, kritis dan cerdas dengan misi membangun gerakan budaya menulis di kalangan perempuan dari Aceh ke Nusantara dan bahkan manca Negara. Bila majalah POTRET lahir dilatarbelakangi oleh sebuah keprihatinan terhadap sedikitnya perempuan yang menulis di media, sementara perempuan memiliki potensi dan segudangh masalah, maka fungsi majalah POTRET menjadi media belajar, ekspresi, promosi dan advokasi hak-hak perempuan.

Begitu pula halnya majalah Anak Cerdas, majalah ini memiliki latar belakang yang persis sama dan menjalankan fungsi edukasi, pembangunan akhlak dan menjadi media belajar serta media yang menampung karya anak-anak. Sesuai dengan impian datau visi yang dibangun, membangun budaya gemar berkarya sejak dini, di kalangan anak-anak dari Aceh hingga nusantara.  Nah, dalam usianya yang masih seumur jagung ini, eksistensi majalah Anak Cerdas menjadi sangat penting, karena majalah Anak Cerdas menjadi satu-satunya majalah anak-anak yang terbit di Aceh. Bukan hanya di Aceh, bahkan di Sumatera. Kalau majalah anak yang terbit di Jakarta dan beredar di kota-kota kabupaten di Aceh, banyak. Ada banyak majalah anak yang bisa dibeli dan dibaca abak-anak Aceh. Namun, majalah anak-anak yang terbit di Aceh dan bernafaskan pendidikan yang bersandar kepada ajaran Islam, tentu hanya majalah Anak Cerdas. Tidak ada yang lain. 

Jangankan majalah anak-anak, majalah orang dewasa saja tidak ada. Kalau pun ada, masa terbitnya atau usia terbitnya sangat pendek. Hanya bisa terbit satu kali atau dua kali, setelah itu mati. Hanya satu pula majalah dewasa yang terbit di Aceh hingga di atas usia 13 tahun, yakni majalah POTRET yang hingga kini masih terbit dengan kemampuan yang terbata-bata. Tidak mendapat dukungan, baik Yang lain? Silakan cari. Pasti anda akan berkata, tidak ada. Kecuali majalah POTRET.

Sejak terbit dan beredar pada bulan Mai 2013 lalu hingga sekarang, majalah Anak Cerdas terus berupaya mewujudkan impiannya agar terbangunya budaya gemar berkarya sejak dini. Oleh sebab itu, team redaksi majalah Anak Cerdas pun tak henti-hentinya berupaya membangun gerakan gemar berkarya sejak dini. Ada banyak kegiatan yang dilakukan, misalnya mengajak dan membimbing anak-anak di sekolah-sekolah untuk berkarya dan mengirimkan karya mereka ke media, yang salah satunya adalah majalah Anak Cerdas yang terbit di Aceh dan beredar nasional itu. 


Team majalah Anak Cerdas mendatangi sejumlah sekolah dasar dan sederajat untuk mengajak, mendorong dan membimbing anak-anak tentang berkarya dan kemudian mempublikasikan karya mereka di media. Selain itu, majalah Anak Cerdas juga memberikan kemudahan bagi anak-anak yang ingin karya mereka dipublikasi di majalah ini. Untuk karya tulis, berupa puisi, cerita atau karangan yang ditulis oleh anak-anak tersebut, tidak harus diketik. Mereka bisa mengirimkan karya yang ditulis tangan. Yang penting tulisannya bisa dibaca dan jelas.

Tahukah anda, apa yang kami lakukan terhadap tulisan-tulisan atau karya anak-anak tersebut? Mungkin karena anda bukan pelakunya, anda tidak tahu. Oleh sebab itu, lewat tulisan ini, ada banyak hal yang ingin kami sampaikan. Sesuai dengan visi yang diemban, yakni terbangunnya budaya gemar berkarya di kalangan anak-anak di Aceh dan nusantara, maka kegiatan kampanye, mengajak dan memotivasi anak-anak untuk berkarya menjadi hal atau kegiatan rutin kami. Team majalah Anak Cerdas terus mengajak, membimbing dan memotivasi anak. Bukan hanya itu, akan tetapi menyediakan media untuk anak bisa berkarya. Ya, kami menerbitkan majalah Anak Cerdas ini sebagai wadah bagi anak-anak untuk berkarya. 

Porsi karya anak-anak pun sangat besar. ya, kami memuat banyak karua anak-anak dalam berbagi bentuk karya. Yang penting sederhana, mudah dan penuh berkah. Mengapa demikian, kemudahan yang kami berikan, anak bisa menulis apa saja, tidak harus diketik dengan menggunakan komputer, tetapi boleh dengan tulisan tangan, bahkan tanpa pulpen, dengan pensil pun kami terima. berat memang, tetapi itu adalah kepuasan batin kami, ketika melihat banyak karya anak yang masuk dan terkumpul di redaksi majalah Anak Cerdas. 

Walaupun kondisi majalah Anak Cerdas saat ini tidak punya dukungan dari iklan, majalah Anak Cerdas selalu menyediakan hadiah menarik, bagi setiap karya anak yang dimuat di majalah ini. Jadi semua memang harus mudah dan menarik. Kebahagiaan kami, adalah ketika anak-anak kini semakin bersemangat mengirikan karya ke majalah Anak Cerdas. Namun, yang membuat hati sedikit sedih adalah tidak adanya perhatian dan dukungan dari pihak pemerintah dan kesulitas iklan, yang membuat keberlansungan hidup majalah sebagai majalah yang bermimpi membangun literasi anak bangsa, tidak bisa berjalan normal sebagaimana direncakan semula.

Kini, sejalan dengan perkembangan zaman, banyak majalah edisi cetak gulung tikar dan beralih ke media online. Majalah Anak Cerdas dengan sigap dan cepat tanggap menyahuti hal itu dengan menampilkan wajah Anak Cerdas di edisi online. Kini juga semua anak bisa mengirimkan karya mereka ke majalah Anak Cerdas online. Caranya mudah, kirimkan lewat email ke potret.anakcerdas.com. Kami menunggu kiriman karyanya.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar