Pages

MISTERI HOTEL TUA



Airin Azaria Helma Putri


Saat libur telah tiba, kakak beradik Lana dan Lani diantar oleh Ayah untuk berlibur ke rumah Paman. Rumah Paman sangat besar dan bertingkat dua.
“Ayah pergi kerja dulu ya.” Kata Ayah.
“Oke, dadah Ayah!” seru Lana dan Lani.
“Assalamu’alaikum Paman, kami datang” seru Lani sambil memberi salam.
“Walaikumussalam. Eh sudah sampai, ayo sini minum dulu” jawab Paman sambil mengajak Lana dan Lani untuk minum.
“Iya Paman, terima kasih” jawab keduanya.

Pada saat duduk, Lana melihat ada sebuah gedung yang sudah tua dan tidak terurus. Dia pun memberanikan diri untuk  bertanya kepada Pamannya.
“Paman, itu bangunan apa? Koq sepi sekali? “ tanya Lana.
“Ooh..itu dulunya adalah sebuah hotel. Waktu itu terjadi kebakaran di hotel tersebut, akibatnya banyak terjadi kerusakan. Pemiliknya sudah tidak punya uang untuk memperbaikinya, sehingga sudah tidak ada lagi yang mau menginap di situ. Sekarang hotel itu tidak terurus, karena pemiliknya juga sudah bangkrut.” Jelas Paman.

“Oh, ternyata ceritanya seperti itu ya” kata Lani. Lani pun mulai penasaran, dia ingin mengetahui kondisi hotel tersebut dari dekat.
Dia pun mengajak Lana untuk pergi ke hotel itu.
“Lana, bagaimana kalau nanti kita pergi ke hotel itu?” ajak Lani.
“Baiklah, nanti kita kesana” kata Lana.
“Tidak! Kalian tidak boleh ke sana, karena berbahaya. Nanti di sana ada pecahan kaca dan paku serta banyak puing-puing!” sahut Paman melarang kedua keponakannya untuk pergi ke hotel tua itu.
“Iya paman” kata Lana.
Tapi Lana mempunyai rencana rahasia. Saat Paman pergi ke dapur mengambil cemilan, Lana berbisik kepada Lani.
“Gimana kalau kita ke sana malam hari tanpa sepengetahuan Paman?. Pasti seru! Siapa tahu kita dapat harta karun”
“Baiklah, tapi jangan sampai ketahuan sama Paman ya” Lani memperingatkan.
Kamar Lana dan Lani ada di lantai 2. Malam pun tiba, saat yang mereka tunggu-tunggu telah datang. Lana dan Lani berjalan perlahan menuruni anak tangga menuju pintu keluar rumah yang berada di bawah.
Tapi ternyata Paman mereka sedang ada di bawah.
“Waduh, bagaimana ini, kita tidak bisa keluar, ada Paman di bawah. Ayo kita ke atas lagi.” Kata Lani sambil berbisik ke Lana.
Sampai di kamar Lani punya ide.
“Bagaimana kalau kita turun lewat jendela?”
“Mana bisa? Emang kita bawa tali?” jawab Lana.
“Hmmm, bagaimana kalau kita pakai sprei? Kita ikatkan ke tiang tempat tidur?” Usul Lana.
“Ok, kita lakukan” Kata Lani.
Akhirnya mereka berdua menyiapkan sprei untuk dibuat sebagai tali dan diikatkan ke tempat tidur, sehingga mereka bisa turun dari jendela. Mereka juga menyiapkan senter untuk menerangi perjalanan ke hotel tua.
“Hati-hati nanti jatuh.” Kata Lana.
“Iya iya.” Sahut Lani.
Akhirnya mereka berdua mendarat dengan selamat, lalu mereka pun menyalakan senter dan mulai berjalan ke hotel tersebut.

Saat mereka masuk, kondisi hotel tersebut sangatlah kotor, gelap dan banyak genangan air sehingga menjadi lembab. Banyak pecahan kaca dan paku.
“Ih, kotor sekali! Apakah kamu sudah bawa HP?” tanya Lani.
“Iya sudah, takutnya ada apa-apa.” Jawab Lana.
Saat mereka sedang melihat-lihat tiba-tiba ada suara pintu terbuka.
“Ckrek”
“Ayo sembunyi” Ajak Lana.
Mereka berdua pun segera sembunyi, mereka melihat ada 2 orang yang masuk.
“Ternyata ada yang berani masuk ke sini” bisik Lana.
“Wah, mereka membawa banyak perhiasan ya” bisik Lani.
Tiba-tiba mereka mendengar suara.
“Wah, kita dapat banyak sekali ya perhiasannya, besok kita akan cari lagi” kata orang tersebut.
“Ternyata mereka pencuri.” Bisik Lana.
Saat kedua orang pencuri itu pergi ke atas. Lani segera berkata ke Lana.
“Ayo cepat wa Ayah, kan Ayah polisi.”
“Iya” jawab Lana.
Tiba-tiba Lana tersenggol keramik sampai terjatuh.
“Pranggg..!” Suara itu membuat kaget pencuri.
“Ayo sembunyi” bisik Lani.
Mendengar bunyi berisik tadi, salah satu pencuri tadi ke bawah, tiba-tiba dia dikagetkan oleh tikus yang lari.
“Oh, ternyata cuma tikus.”
“Ayo, wa Ayah.” Bisik Lani lagi.
“Iya” jawab Lana.
“Jangan lupa suara HPnya dikecilkan, biar tidak terdengar oleh para pencuri itu.” Kata Lani.
Lana segera mengirimkan pesan kepada Ayah mereka mengenai keberadaan pencuri dan hotel tersebut.

Setelah menunggu beberapa menit, terdengarlah suara sirini mobil polisi. Suara tersebut terdengar oleh para pencuri tersebut dan membuat mereka jadi ketakutan.
Polisi segera masuk ke dalam hotel tua itu dan mengejar pencuri yang berusaha kabur.
“Hai, kalian para pencuri, jangan coba-coba lari!” teriak polisi yang ternyata Ayah Lana dan Lani.
Akhirnya para pencuri tersebut berhasil ditangkap.
“Yeay…akhirnya kasus ini terpecahkan!” seru Lana dan Lani.
“Lana, Lani kalian membuat Paman dan Ayah takut.” Kata Paman.
“Eh, Paman, hehehehe, maaf ya” kata Lana dan Lani.
“Iya, yang penting kalian selamat dan tidak terjadi apa-apa, tapi jangan di ulangi ya.” Kata Ayah.
“Iya Ayah” sahut Lana dan Lani kompak.
Akhirnya misteri Hotel tua terpecahkan.

* Penulis adalah  Airin Azaria Helma Putri, kelahiran Jakarta, 24 Januari 2010. Airin tinggal di  Villa Perwata, Bojongsari  - Depok dan sedang bersekolah di kelas IV SDN  Pondok Petir 02. Ia selalu membaca, karena membaca sudah menjadi kebutuhannya untuk bisa menjadi Ustadzah

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar