Pages

Alika dan Tiga Sekawan


Oleh Rayhan Kasai

“Teng…Teng…” Bunyi lonceng pertanda jam istirahat.
Lapangan dan kantin langsung dipenuhi oleh anak-anak berpakaian putih merah.
“Aku mau beli Pop Ice ah.” Ucap Alika pada tiga orang temannya yang sedang menikmati sosis bakar.
“Alika nitip donk, punyaku rasa vanilla blue pakai jelly dan oreo ya.” Kata Chika sambil menyodorkan selebaran uang lima ribu rupiah. 
Di depan pagar terlihat Bang Mamat si penjual Pop Ice sedang sibuk melayani pembeli.
Tak lama kemudian Alika muncul membawakan dua pop ice.
“Makasih ya Alika. Slurrrp…enaaak.” Ucap Chika sambil menyeruput Pop Ice pesanannya.
Bel tanda masuk pun berbunyi, Alika dan tiga sekawan bergegas masuk kelas. 
“Alika, jangan mau disuruh beli pop ice sama Chika. Nanti dia jadi kayak bos.” Bisik Ririn.
“Ga apa-apa Rin, Aku kan cuma bantuin.” Jawab Alika.
“Ihh…Aku sih ga mau disuruh-suruh.” Ucap Ririn sewot.  
Keesokan harinya…
“Alika, Aku sama Indi ga mau lagi temenan sama Chika. Kita tidak mau disuruh-suruh kayak kamu.” Kata Ririn ketus.
Alika yang baru saja masuk kelas terlihat heran mendengar ucapan Ririn. 
Siang itu Alika memilih diam di kelas sambil menikmati bekal nasi goreng buatan sang Bunda. Sementara Chika tetap ikut Ririn dan Indi meskipun mereka seperti bermain kucing-kucingan. 
Sebentar kemudian Chika muncul di kelas sambil bertanya “ Alika, lihat Ririn dan Indi ga?”
“enggak, bukannya tadi bareng kamu?”
“iya, tapi mereka tiba-tiba menghilang.” Ucap Chika polos, Ia tidak menyadari bahwa Ririn dan Indi berusaha menjauhinya. 
‘Sabar ya Chik.’ Batin Alika sedih.
Sepulang sekolah, Alika menceritakan hal tersebut pada Bunda. Dengan bijak Bunda menasehati Alika.
 “Bagaimanapun temanmu, Kamu harus tetap baik pada mereka ya Alika. Ingat nak, bermusuhan itu diharamkan oleh Allah. Orang-orang yang bermusuhan temannya setan. Doakan saja teman-temanmu yang salah segera diberi hidayah oleh Allah.”
“Iya bunda.” Jawab Alika penuh harap.
***
 “Chika, Ririn, Indi, sini deh. Ini ada oleh-oleh dari Bundaku buat kalian.” Panggil Alika sambil memberikan 3 buah goodie bag berwarna biru kepada teman-temannya.
“Makasih Alika.” Ucap Chika, Ririn dan Indi bersamaan.
“Sama-sama. Oh ya jajan bareng yuk.” Ajak Alika.
“hmm… Aku sama Indi nanti aja deh.” Ucap Ririn 
Alika tahu Ririn berusaha menjauhi Chika. Alika pun langsung berpikir cerdik.
“Yaudah, kalau gitu Aku ga mau jajan deh.”
“Kenapa Alika?” tanya Indi
“Soalnya ga seru jajannya cuma berdua.”
“Iya mending kita jajan bareng aja yuk Rin.” Ajak Indi yang kemudian diiyakan oleh Ririn.
Mereka pun menuju ke kantin. Saat Ririn kerepotan membawa makanannya, Chika datang menawarkan bantuan “Sini Rin biar Aku yang bawain.”
“Ga usah Chik.” 
“Sini Aku bantu.” Ucap Chika sambil mengambil alih sepiring siomay dari tangan Ririn.
Melihat kebaikan Chika, Ririn pun tersadar bahwa dirinya telah salah menilai temannya itu.
“Chika, maafin Aku ya.” Ucap Ririn lirih
“ Minta maaf kenapa Rin?” tanya Chika penasaran
“Iya, Aku sudah jahat sama kamu. Aku menjauhi kamu karena Aku pikir kamu orangnya suka nyuruh-nyuruh kayak bos.”
“ Maafin Aku juga ya Chik.” Sahut Indi
“Iya ga apa-apa.” Ucap Chika sambil menyodorkan tangannya.
Mereka pun saling bersalaman dan kembali akrab. Alika tersenyum lebar melihat teman-temannya baikan. Mereka berjanji untuk saling mengingatkan di saat salah.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar