Upi dan Afa memelihara seekor kucing. Afa lebih senang membelai kucing, tapi Upi lebih senang menyiksanya. Seperti menarik ekor kucing hingga mengeong kesakitan, memegang perut kucing dengan keras atau menyeret kucing dengan memegangi ekornya saja. Afa sering menjerit saat Upi menyiksa kucingnya. “ kamu jahat, kucing ini kan lucu kenapa harus diperlakukan seperti itu sih?” Isak Afa sambil mencoba menyelamatkan kucingnya dari Upi.
Saat Upi menjewer kedua telinga kucing, datang Kak Ayla. “ kenapa kamu jewer kucingnya? Dia salah apa?” ucap Kak Ayla tersenyum. Upi menggelengkan kepala. Upi berumur 4 tahun, dan Afa 7 tahun. Mereka seperti kucing dan anjing.
“ sini, Kak Ayla ceritakan satu kisah tentang Sahabat Nabi yang diberi nama Bapak Kucing” Kak Ayla mengajak Afa dan Ifa duduk di kursi.
“ Dahulu, Abu Hurairah adalah penghafal hadits terbaik. Beliau dikenal dengan kecintaannya pada kucing. Nabi Muhammad lah yang menamainya dengan Abu Hurairah yang artinya bapak Kucing. Beliau sering bermain dan bercanda dengan kucing. Bahkan beliau sering menyimpan kucingnya di lengan jubbah yang ia kenakan setiap beliau bepergian. Nah, yang paling mengagumkan, saat beliau akan melaksanakan Shalat, kucingnya tidur di atas sorbannya. Beliau tidak tega membangunkan kucing itu.” Cerita Kak Ayla panjang lebar.
“ Tuh kan, dengerin Kak Ayla. Sayangi kucing, jangan disiksa terus!” Afa sewot sekali pada Upi.
“ dia kan orang hebat, Upi kan Cuma anak-anak. Suka main aja. Game milik Upi rusak, ga ada mainan. Salah ya, main sama kucing?” Tanya Upi polos.
“ Mainnya tidak salah, yang salah itu caranya. Upi mainnya jangan begitu. Kasihan kan kucingnya. Upi tau gak, kucing itu selalu mendo’akan kebaikan untuk orang yang menyayanginya. Upi mau kan kalau kucing ini mendo’akan yang baik-baik untuk Upi?” Tanya Kak Ayla. Upi hanya mengangguk dengan wajah tertunduk. Kucing di pangkuannya mulai dia belai. “ terus, kalau Upi jahat sama kucing, apa kucing ini do’ain yang jahat juga buat Upi?” mata polos Upi menatap Kak Ayla dengan rasa takut.
“ Tidak, selama Upi mau merubah sikap Upi pada kucing ini. Jadi, mulai sekarang sayangi kucingnya. Jangan jahat lagi sama kucingnya ya, Upi mau kan janji sama Kak Ayla?” dengan lembut Kak Ayla membelai rambut Upi.
Seraya membelai kucing, Upi berjanji tidak akan jahat lagi pada kucingnya. Kak Ayla tersenyum mendengarnya. “ Kak Ayla pegang ya, janji Upi. Jangan di ingkari” ucap Kak Ayla menyodorkan jari kelingkingnya pada Upi. Mereka tersenyum bersama. Kak Ayla memeluk Upi dan Afa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar