Pages

Kehidupan Alien



Oleh Naila Jilan Sahira
Kelas VI B SD 01 Percontohan, Meulaboh, Aceh Barat

Namanya £¢€¥ dalam bahasa Aliennya begitu.. 
Ia bisa dipanggil Bril, walau sepertinya itu tidak ada artinya.. 
Tapi dalam dunia Alien itu berarti "istimewa"

Brul adalah alien yg ceria. 
Ia tinggal di Pluto dengan kedua Olennya. Kalau di bumi disebut orang tua. 

Ia adalah Alien yang rajin membantu Olennya. Ia juga mempunyai banyak sekali teman. 

Suatu hari ia melihat suatu satelit dari bumi. Ini membuatnya penasaran tentang bumi
Ia pun mencari info tentang bumi di perpustakaan

Ada sosok spesies baru baginya yaitu, 'Manusia'. Ia pun belajar sedikit demi sedikit tentang manusia. 

"Mama, aku ingin seperti manusia", seru Bril pada mama/ibunya.

" Jangan nak, manusia itu tidak seperti ekspektasi kita, mereka itu kejam", ujar sang mama. 

"Kenapa ma?",tanya Bril dengan bingung. 

" Manusia itu kejam, ia tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhannya", jelas sang mama. 

"Tapi ma.. Ada sebagian manusia yang baik kok",lanjut Bril. 

" Mana coba mama liat", sambil menarik buku yang dibaca Bril. 

"Nih ma.. Bril liat di halaman ini, menjelaskan bahwa manusia itu ada sebagian yang boros lingkungan, dan ada yang selalu menjaga lingkungannya", jelas Bril pada mamanya. 

" Hhhmm... ", sang mama mulai berfikir. 

" Nak.. Nanti kalau berjumpa dengan manusia, jangan langsung percaya karena ada sebagian manusia yg baik dan ada yang jahat! ", nasehat mama. 

" Baik ma.. Bril akan jaga²", jawab sang Alien mungil itu. 

Semakin hari rasa penasaran Bril pada bumi mulai besar. Ia mulai belajar bahasa-bahasa yang ada di bumi. 
Sulit baginya memahami bahasa bahasa di planet bumi, sebab terdapat banyak sekali negara dan di masing masing negara tersebut ada berbagai bahasa yang pasti membuatnya bingung. 

Sesekali Olen sering memberi nasehat agar Bril tetap berhati-hati hati dengan bumi. 

Beberapa tahun kemudian. 

Kini Bril sudah menginjak usia 15 tahun. Di usia yang begini Alien menganggap usia ini sudah cukup dewasa. Karena itu Bril sudah diberi kendaraan (UFO) pribadi oleh Olen. 
Di usia ini juga Bril diizin pergi berkunjung ke planet-planet yang ada di galaxy. 

Tentunya karena rasa penasarannya pada bumi ia meminta izin pada Olen untuk berkunjung ke planet yang ia kagumi ini. 

Olen sempat berkata tidak pada Bril. Tapi, rasa penasaran Bril pada bumi sangat lah besar. 

Ia pun diam diam datang ke bumi untuk mewujudkan Cit-citanya.

Butuh waktu yang lama sekali dari pluto sampai ke bumi. Ia menempuh waktu 3 hari 4 malam untuk sampai ke bumi. Selama perjalanan ia melihat banyak bintang dan melihat berbagai planet yang ia lewati. 
Salah satu dari planet² tersebut adalah Saturnus ia melihat banyak sekali Alien di Saturnus berbeda dengan pluto yang bisa dibilang lumayan sepi. 

Selain itu ia melihat para astronot yang sedang berada di bulan. Para astronot yang juga melihatnya keliatan kaget dan kaku. Oleh sebab itu ia melarikan diri dari pandangan astronot tersebut karna tak ingin terjadi konflik. 

Berada di bulan adalah pertanda bahwa sudah dekat dengan bumi, UFO yang digunakan Bril adalah UFO bertenaga tinggi oleh sebab itu ia bisa sampai dengan sangat cepat. Bekal yg ia bawa hanyalah wahu atau disebut juga sandwich. 

Sesampainya di bumi~

Bril mendarat di sebuah samudra si Sumatra tepatnya dibagian barat daya. 

Di tepi samudra itu ia tidak menemukan sosok manusia melainkan banyak hewan² dari hutan yg datang dan menghampiri nya, Bril bersyukur karna bisa menginjak kan kakinya di tanah hangat ini. 

Sesekali ia ingin menghubungi Olen untuk memberi kabar. Tapi ternyata tak terdapat sedikit sinyal pun untuk sampai ke pluto. 

Karna ia sangat haus, ia meminum air yang ada disebelahnya yaitu samudra. 
Ia merasa air tersebut sangat cocok dengannya. Ia pun melompat berenang di Samudra tersebut. Walau di bilang samudra itu dalam, Bril tetap bisa berenang di dalamnya tanpa latihan. Ini lah keistimewaan alien. 

Gravitasi di bumi lebih berat di banding di Pluto. Yaitu 9,807 m/s².
Ini membuat Bril sulit berjalan karna tidak terbiasa dengan lingkungan baru ini. 

Ia sesekali teringat pesan Olen bahwa manusia itu berbahaya. Oleh karna itu, ia belum berani pergi ke kota kota. Beberapa buku koleksinya tentang bumi ia bawa untuk bisa memahami lingkungan bumi lebih dalam lagi. 

Untuk sementara ini Bril tidur didalam air. Karna ia bisa bernafas didalam air. 

Keesokan harinya~

Bril bangun dan langsung naik ke permukaan air. Ia berjalan di hutan hutan untuk menuju kota. 

Ia menemukan sebuah goa yang kini ia jadikan sebagai markas. UFO dan makanannya ia simpan di goa tersebut. 

Ia pun melanjutkan perjalanannya menuju kota. Dibekali dengan sebuah buku tebal dan juga bekal wahu untuk makan siangnya. 

Beberapa jam kemudian, Bril sampai di kota. Ia melihat manusia yang selama ini ia kepo-in. Walau begitu ia melihat manusia sembari sembunyi sembunyi karna, ia ingat pesan Olen bahwa ada manusia yg baik dan ada yg jahat. 

Cita-cita Bril kini menjadi kenyataan. Dan ia bisa melihat bumi yg ia banggakan. 

Setiap hari ia pulang dan pergi dari goa menuju kota hanya untuk melihat kehidupan bumi. Lama kelamaan Bril tidak takut pada manusia karna, ia sudah terbiasa melihat wajah-wajah manusia yang kini tidak lagi Aang di mata nya. 

Oleh karna itu, ia memberanikan diri untuk tampil di hadapan manusia. 

Walau terkadang nasehat Olen sering terlintas di pikirannya. Ia tetap ingin hidup dengan manusia. 

Tak ada rasa takut lagi baginya untuk berdiri di hadapan manusia. Sebab, ia sudah menganggap manusia sama seperti alien yang ada di lingkungan asalnya. 

Karna perjalanan dari goa sampai ke kota sangatlah panjang. Bril terkadang sering tertidur di belakang rumah masyarakat kota. 

Setelah beberapa minggu ia berada di bumi. Ia mendengar berita yang sedang viral yaitu penampakan alien di sekitar rumah masyarakat kota. Tanpa ia sangka-sangka, ternyata sosok penampakan alien yang sedang viral itu, adalah dirinya sendiri yaitu Bril. 

Ini membuatnya takut pergi ke kota dan dalam beberapa waktu ia berdiam diri di gua, tanpa keluar sama sekali. Sebab, ia tau para ilmuwan kini sedang mencari dirinya dan ingin meneliti seorang Alien tak berdosa ini. 

Dalam beberapa hari. Persediaan makanan Bril habis total. Ia sangat kehausan. Ia ingin pergi ke samudra untuk meminum air, tetapi, para polhut (polisi hutan) sedang mengincar dirinya. 

Bumi yang ia bangga banggakan, kini menjadi tempat penyiksaan untuknya. 

Bril yang masih berumur 15 tahun, hanya bisa berdoa pada Tuhan agar diselamatkan. 

Setelah ia berdoa, ia diam diam pergi ke samudra sambil sembunyi-sembunyi karena sangat kehausan. 

Salah satu polhut melihat dirinya sedang minum air. Sehingga para rombongan polisi hutan ini menangkapnya dan d larikan ke tempat ilmuwan-ilmuwan meneliti. 

Bril yang sendirian tidak cukup kuat melawan gerombolan polisi itu. Sehingga, ia sangat mudah ditarik oleh polisi. 

Di tengah perjalanan menuju laboratorium penelitian ilmuwan, Bril sempat melarikan diri dari polisi-polisi tersebut. 

Ia langsung naik ke kapal UFOnya dan langsung melarikan diri kembali ke Pluto. 

Dengan seluruh penyesalannya ia menangis hingga sampai ke Pluto. 

Ia singgah di Mars untuk bertemu saudara saudaranya. 
Di Saturnus juga ia berjumpa dengan gurunya dahulu yang sudah pindah planet. 

Saudara-saudaranya mengantar Bril sampai ke rumahnya dengan aman. ia pulang dan langsung memeluk Olennya. 

Dari semua ini ia belajar. 

Jangan terlalu cepat percaya pada orang lain. Jangan pernah membantah perintah orang tua, karena ia sampai terkena hal menyedihkan ini, sebab tak mau menuruti perintah Olennya. 
Kita juga tidak boleh melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat jika tidak mau hal yang tidak

~selesai~


Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar