Oleh Syifana Rizki Agusni 

Kelas IV A Madrasa Ibtidaiyah Swasta ( MIS) Lamgugob, Banda Aceh 

Pada hari Senin, xaya sekolah dan saya bertanya pada teman saya. Namanya, Jihan. “ Jihan, pada waktu hari ibu, Jihan mau kasih kado apa untuk mama?”. Jihan menjawab, aku tidak kasih kado, karena aku belum ada uang untuk beli kado hari ibu. 

Saya berfikir, mau beli kado apa ya buat mama?. Hmm, tiba-tiba bel berbunyi dan waktunya untuk istirahat. Saya mengambil uang jajan dan membeli jajan. Lalu, saya naik ke kelasa dan saya berfikir terus apa yang saya mau beli untuk kado hari ibu. Saya berfikir lama sekali. Bel pun berbunyi lagi, tanda waktu pulang. Saya keluar dari kelas dan menuju pintuk pagar. Tiba-tiba mama menjempit saya. Setiba di rumah, saya katakana kepada kakak sepupu saya, Julita sari. Ia selalu saya panggil dengan sebutan kak Ita. “ kak Ita, adek mau kasih kado untuk hari ibu besok” 

Keesokan harinya, saya mengajak kak Ita untuk membeli hadiah nanti, sore. Boleh jawab kak Ita, tapi kak Ita tidak punya uang untuk membeli hadiah. Tidak masalah kak. Ini adek ada uang sedikit. Lalu, sore harinya saya pergi berama kak Ita. Saya berfikir lagi di jalan, apa yak ado yang akan saya beli?. Aha, beli helm saja kak Ita. Helm mama kan sudah rusak! 

Sesampai saya di toko helm, saya melihat helm yang cocok untuk mama. Saya membeli helm yang ringan karena mama suka helm yang ringan-ringan. Kalau yang berat, mama susah pakai helm. Saya dan kak itu kemudian pergi ke tempat photo copy, saya memilih salah satu kertas kado. Saya dan kak Ita langsung membungkusnya. Tanpa disangka-sangak sudah waktunya azan. Kami membungkus kadonya cepat-cepat. Setelah kado terbungkus, kami pun pulang. Sedampai di rumah, saya menaruh kadonya di ruang tamu. Selesai salah magrib, saya memberikan kadornya kepada mama dan saya mengucapkan “ Selamat Hari Ibu mama”. 

Mama, saya senang sekali, karena ini adalah hari ibu.