Pages

Insyafnya Pemuda kaya



Oleh Hazirah Bulqis 
Kelas V B (Imam Maliki) MIN Merduati, Banda Aceh

Alkisah, ada seorang lelaki yang sangat kaya raya. Ia berpoya-poya dengan hidupnya yang bergelimang harta. Ia memiliki ibu yang salehah. Sang ibu selalu menasihatinya agar hidup lebih baik mengikuti aturan hidup seorang muslim, tetapi lelaki itu tidak mendengarkannya.

Suatu hari, ia melewati sebuah perkuburan dan mengambil sepotong tulang yang tergelatak di sana. Tulang itu ia genggam dengan erat hingga menjadi hancur. Ia berfikir, suatu saat ia akan mati dan menjadi tulang-tulang seperti itu.

Tiba-tiba ia menjadi sangat menyesal dengan perbuatan-perbuatannya selama ini. Sebagai seorang muslim, ia belum banyak mengamalkan ajaran Islam. Ia terlena dengan harta yang dimilikinya. Lelaki itu menemui ibunya, minta dihukum atas kesalahan – kesalahannya selama ini. Ia meminta sang ibu untuk tidak memberikannya makan dan tempat tidur yang bagus. Lelaki itu berkata, “ Ibu aku hanya ingin mengenakan jubah dari wol, hanya makan segenggam gandum dan tidur menggunakan selembar tikar”. Kemudian sang ibu menuruti peremintaan anaknya.

Sepanjang sujud malamnya, lelaki itu menangis. Ia menyesali, hartanya yang banyak telah digunakannya untuk bermaksiat dan menjadikannya bangga dan riya. Ia pun terus menangis dan bezikir. Ibunya, menghampirinya lagi dan berkata, “Apa engkau tidak kasihan dengan dirimu?” Istirahatlah sebentar.

Sang anak menjawab” Ibuku, biarkanlah aku bersusah-susah sedikit. Semoga saja aku bisa berbahagia di akhirat nanti. Aku juga tidak ingin beristirahat”.

Sang ibu lantas membiarkannya melanjutkan muhasabah, beribadah dan membaca ayat al quran dan beberapa malam lelaki itu membaca ayat yang berbunyi, “ Maka demi Tuhanmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”. ( Al Hijr 192-195)

Ia merenungi ayat itu sambal menangis, hingga pingsan. Ibunya dating , lalu memangilnya, tetapi tidak ada jawaban. Lalu, ibunya berkata, “ Wahai sayangku, dimana kamu?”

Terdengar jawaban dengan suara lemah, “ Ibuku, bila engkau tidak menemukanku dalam kumpulan orang-orang menuju surga, tanyakan pada malaikat penjaga neraka”. Setelah itu ia meninggal.

Setelah dikuburkan. Pada malam harinya, ibunya bermimpi, bahwa si lelaki itu sangat bahagia di surge dan mamakai baju berwarna hijau, sambal membaca surah al Hijr, ayat 92-93

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar