Pages

Muhammad Akmal, ABK Tuna Netra Yang Inspiratif



Sahabat Popot dan Nyanyak yang baik dan cerdas. Pernahkah para sahabat berkunjung ke sekolah SDLB Negeri di Labuy, kota  Banda Aceh? Para sahabat POPOT dan Nyanyak tahu apa itu SDLB, bukan? 

Sebagai anak yang cerdas, suka membaca dan juga suka mengamati sesuatu yang ada di sekeliling, pasti sudah pernah tahu apa itu SDLB. Tetapi kalau belum tahu, ya tidak menjadi masalah. Sekarang POPOT dan Nyanyak bisa menjelaskannya. SDLB itu adalah singkatan dari “ Sekolah Dasar Luar Biasa”. 

Tahukah para sahabat, di sekolah ini adalah tempat sahabat-sahabat kita yang merupakan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sini ada anak-anak tuna netra, tuna wicara, tuna daksa dan juga sahabat kita yang autis. Mereka bersekolah di sekolah khusus, karena mereka memang memiliki kebutuhan khusus yang berbeda dengan para sahabat POPOT dan Nyanyak. 
Hari ini kita berkenalan dengan Muhammad Akmal. Muhammad Akmal sekarang duduk di bangku kelas V SDLB Negeri Banda Aceh . Ia sangat rajin belajar dan selalu berani tampil memperlihatkan prestasinya. Kegiatan sehari-hari Akmal selain belajar di sekolah adalah bermain bola kaki. Akmal juga suka belajar braile.  Tahu braile bukan?

Akmal pun punya prestasi yang bergengsi. Akmal pada tahun 2018 berhasil meraih juara dua pada kegiatan lomba literasi provinsi Aceh. Ketika pada babak penyisihan, Akmal membaca puisi karya gurunya, ibu Rena Meilani,S.pd yang berjudul “ Kehilangan”. Puisi yang menceritakan kisah nyata persahabatan Akmal dengan Maulana kakak kelasnya di SDLB N Banda Aceh.  Pada saat babak final, Akmal membacakan puisi bertajuk “ Tuhan Tak Pernah Salah”.  Puisi itu adalah puisi yang diberikan oleh dewan juri. Mau membaca puisinya? Ayo kit abaca bersama.

 “Kehilangan “

Karya : Rena Meilani,S.pd

Dalam diam 
Ku merenung 
Kenapa hampa kesunyian ?
Hatiku merasa kosong 

Kepergianmu 
Yang entah kemana  
Ku mencari dalam lelah 
Sosok kasihmu

Wahai sahabat,
Pernah di bawah rintik hujan 
Kita bercerita membagi suka duka 
Bersama merasa bahagia

Atau berlari berlomba menuju gerbang 
Untuk sekedar memcapai pintu keluar 
Bersama dengan tas di atas kepala
Kadang kamu yang lebih dulu kadang aku

Wahai sahabat, 
Kini aku rindu masa itu 
Yang tidak akan pernah terulang masa 
Saat bersama kita merasakan cinta

Yang tak pernah mati dalam ikrar setia
Saat itu berdua di bawah akasia 
Kita merajut mimpi bersama
Untuk masa hadapan di ujung sana .


Nah, ini puisi yang dibacakan oleh Akmal di babak final itu.


Tuhan Tak Pernah Salah 

Kadang ku dianggap tak berguna…
Kadang aku dianggap tak berdaya …
Ku mohon…ku mohon…jangan sesali kehadiranku
Jangan merasa malu memiliki aku …

Aku tahu letih di ragamu bunda…
Aku pun tahu kesedihanmu…
Gelisahmu dalam kebingungan …
Saat kau tahu aku terlahir tak sempurna…

Percayalah bunda …
Tuhan tak pernah salah dalam mencipta..
Hapuslah air matamu bunda
Yakinkan dirimu suatu hari nanti…
Bunda merasa bangga pernah melahirkan aku

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar