Kelas VI SDN 5 Meuredu, Pidie Jaya, Aceh.
"Kak ngebut," tawa Vina. "Oke yang mulia," kataku terus konsentrasi pada jalan. Aku heran kenapa disuruh ngebut sih, sudah hampir sampai kan. "Sampai, silahkan yang mulia," kataku sambil turun dari kendaraan. "Kakak biasa saja, kakak sendiri seperti anak-anak," kata Vina sambil malu-malu melihat sikapku. Loh, kan adik tuan putri" balasku.
"Ya kan kakak juga," balas Vina. "Eh ayo kita ke pantai," ajakku kepada Vina yang sedang asyik tertawa. Ayo kak kata Vina sambil menarik tanganku.
Vina melihat matahari itu, termenung sendirian. Aku hanya melihat ia sambil bermain air laut. Aku suka air dan es. Matahari sudah hilang, Vina mendesah kecewa.
Lalu Vina jatuh tertidur. Aku berlari lalu menggendongnya. Vina terlihat sangat lemas. "Elan Sanai bisa kah kau tolong aku," aku memanggil sesuatu, Elan Sanai. Si burung api, lalu turun ke hadapanku.
"Tolong kau bawa dia ke rumah," kataku.
Bersambung ke bagian 6 berjudul "Melihat Bulan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar