Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta
Diceritakan kembali oleh Maulidar Yusuf
Berdomisili di Banda Aceh
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah, seorang pengemis Yahudi yang buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila. Dia itu pembohong, dia itu tukang sihir. Apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau wafat. Lalu apa yang terjadi kemudian? Ternyata, setelah wafatnya Rasulullah, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi yang buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku, adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan?", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah. Hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan, kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun. Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar r.a. Subhanallah.
Taladan yang sangat baik dan mulia diberikan oleh nabi Muhammad, Rasulullah kepada kita. Mari kita selalu belajar dan keteladanan nabi besar Muhammad SAW.
Pembaca
Karya Populer
-
Oleh Bagas Jonis Saputra Kelas 8 SMPN 4 Jepon Satu Atap Kab. Blora, Jawa Tengah Di sebuah hutan yang hijau dan luas, hiduplah seekor beruan...
-
Oleh Agung Slamet Krisnanto (Kelas 8 SMPN 4 Jepon Satu Atap Kab. Blora Jateng) Di sebuah hutan yang penuh dengan pepohonan tinggi dan suara...
-
Maryam Shayma Latifa Di sebuah kampung, tinggallah seorang ibu bersama anak perempuan bernama Fitri. Hobbi satu satunya yang sangat Fitri s...
-
Oleh Anita Aulia Firdaus, M.Pd. (Guru di SMP Plus Insan Gemilang Blora Jateng) Di sebuah sekolah kecil yang dikelilingi pepohonan rindang, a...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar