Pages

Benang Harapan dari Nenek Raras



Oleh Lia Fahrudin

Owner Rumah Batik Manunggal Jati dan Pengurus Satupena Kabupaten Blora

Di sebuah desa yang rindang dengan pohon jati, tinggal seorang anak laki-laki bernama Danu. Ia terkenal sebagai anak yang lucu, tapi... agak malas. Terutama saat harus belajar membatik di sanggar warisan keluarganya.

"Ah, batik itu kuno! Aku mau jadi YouTuber saja!" serunya sambil menutup buku gambar.

Neneknya, Raras, hanya tersenyum. Wanita tua itu tetap duduk tenang di kursi kayu, membatik di atas kain panjang dengan tangan yang mulai keriput.

Suatu hari, sang guru seni di sekolah meminta semua murid membawa kain batik buatan sendiri bertema keteguhan hati. Danu mengeluh seharian. Tapi malam itu, saat ia pulang, ia melihat neneknya terbatuk dan berhenti membatik.

"Sudah capek, Nek?" tanya Danu pelan.

Nenek Raras tersenyum. "Tahu tidak, dulu Nenek membuat batik motif Tunggak Jati ini saat sedang menangis..."

"Nangis? Kenapa, Nek?"

Nenek Raras menghela napas. "Zaman dulu, saat kakekmu meninggal dan ayahmu masih kecil, Nenek bingung bagaimana caranya bertahan hidup. Tapi setiap kali melihat pohon jati yang tetap berdiri walau daunnya gugur, Nenek merasa kuat lagi. Dari sanalah Nenek membuat motif ini. Lihat, tunggak jati yang kokoh... adalah lambang harapan."

Danu terdiam. Ia menatap kain batik itu dengan mata berbeda. Ada garis-garis berani, daun-daun yang jatuh, dan batang kuat yang berdiri sendiri. Ia merasa ada cerita di setiap lekuknya.

Malam itu, Danu duduk diam di sebelah neneknya. Ia mengambil canting untuk pertama kalinya tanpa dipaksa.

"Ajari aku, Nek... Aku mau buat batik seperti punyamu."

Nenek Raras menatapnya penuh haru. “Batik bukan soal kain, Danu. Tapi soal hati yang menulis kisah.”

Beberapa hari kemudian, Danu membawa kain batiknya ke sekolah. Di sudutnya, tertulis:

"Benang Harapan dari Nenek Raras."

Dan sejak saat itu, Danu bukan hanya bangga menjadi cucu pembatik legendaris, tapi juga menjadi penjaga kisah yang dituangkan dengan malam, canting, dan cinta.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar