Oleh Deni Kusuma, S. SEJ
Staf Kebersihan di Universitas Saefulloh Maslul Sirnarasa PPKN III
Cerita ini diambil dari kisah Nabi Yusuf AS, yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 1-111. Cerita ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kesabaran, kejujuran dan tawakal.
Dahulu kala, di Mesir, hiduplah Nabi Yusuf AS bersama ayahnya Nabi Ya'qub AS dan saudara-saudaranya. Yusuf memiliki saudara sepuluh orang dari ibu yang berbeda. Mereka sering iri hati terhadap Yusuf karena ayahnya sangat menyayanginya.
Suatu hari, Yusuf bermimpi bahwa dia melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepadanya. Dia menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya. Nabi Ya'qub AS menjelaskan bahwa mimpi itu berarti Yusuf akan menjadi orang besar dan akan dipuji oleh banyak orang.
Saudara-saudara Yusuf merasa iri dan khawatir bahwa Yusuf akan mengalahkan mereka. Mereka berencana menjatuhkan Yusuf ke dalam sumur yang dalam. Mereka meminta ayahnya untuk mengizinkan Yusuf pergi bersama mereka. Nabi Ya'qub AS mengizinkan dengan berat hati.
Saat mereka berada di padang gurun, saudara-saudara Yusuf melemparkannya ke dalam sumur. Mereka memutuskan untuk mengatakan kepada ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan serigala.
Tahun-tahun berlalu, Yusuf hidup bersama seorang pedagang. Dia bekerja dengan rajin dan jujur. Dia kemudian dipercaya untuk mengurus gudang makanan istana.
Kemudian, terjadi kemarau panjang di Mesir. Nabi Ya'qub AS mengutus saudara-saudara Yusuf untuk mencari bantuan makanan. Mereka tidak mengenali Yusuf ketika bertemu dengannya. Yusuf memberikan mereka makanan, tetapi meminta mereka membawa adik mereka, Benyamin.
Saudara-saudara Yusuf kembali ke ayah mereka dan menceritakan kejadian itu. Mereka meminta izin untuk membawa Benyamin. Nabi Ya'qub AS mengizinkan.
Ketika saudara-saudara Yusuf kembali ke Mesir, Yusuf memanjakan Benyamin dan memberinya hadiah. Saudara-saudara Yusuf merasa bersalah atas perbuatan mereka terhadap Yusuf.
Yusuf memutuskan untuk mengungkapkan identitasnya. Dia memaafkan saudara-saudaranya dan mengajak mereka tinggal bersama. Nabi Ya'qub AS sangat gembira ketika bertemu kembali dengan Yusuf.
Pelajarannya adalah kesabaran dan kepercayaan kepada Allah SWT akan membawa kita kepada kesuksesan. Kejujuran dan amal baik akan membawa kita kepada kemuliaan. Maafkanlah orang lain dan jangan menyimpan dendam.
Kisah Nabi Yusuf AS mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, kejujuran dan tawakal. Cerita ini dapat membantu anak-anak memahami nilai-nilai Islami dan mengembangkan karakter yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar