Pages

Petualangan Angin

 


Bagian 2.

Oleh Anton Sucipto, SP

Angin tampaknya bergegas untuk mengambil sebuah kursi, yang berada pada sudut dari ruangan yang sepertinya semakin aneh saja itu. 

Dia kemudian naik ke atas kursi itu, tangannya dijulurkan ke atas lemari yang terdapat di sana, agar bisa menggapai kotak emas itu. Tubuhnya yang pendek membuatnya susah untuk menggapai kotak itu. Tapi dengan sekuat tenaga, kakinya berjinjit dan akhirnya dia bisa mengambil kotak itu.

"Cihuuii! aku berhasil!" seru anak itu tampaknya senang sekali.

Angin ini memang anak kecil yang kuat, yang punya sifat pemberani. Dia pun tampaknya telah berhasil untuk mendapatkan sebuah kotak yang berwarna emas itu. Kotak itu mungkin terbilang aneh sekali. Bagaimana tidak aneh, dia sangat penasaran, kenapa juga kotak emas ini bisa tiba-tiba berada di tempat yang sunyi itu.

"Gedubrak..," 

Dia tampaknya tak sengaja jatuh dari atas kursi itu. Karena saking senangnya mengambil kotak emas itu, dia jadi lupa untuk menjaga keseimbangannya di atas kursi itu. Kotak emas itu tampaknya menimpa tubuhnya yang kurus kerempeng itu.

"Tidak apa-apalah aku jatuh, yang penting bisa mengambil kotak emas ini!" gumam anak itu sambil menahan sakitnya.

Anak kecil yang cukup pemberani itu, lalu membuka kotak emasnya. Dia pun terkejut sekali, ketika melihat isi kotak emas itu. Ternyata terdapat selembar kertas, yang bergambarkan sebuah peta rumah. 

"Aku kirain ada harta karun, eh malah isinya gambar peta rumah!" kata Angin tampaknya cukup kecewa.

Kertas itu bergambar peta rumah yang lengkap, dengan tanda panahnya. Dia juga merasakan sesuatu yang aneh pada gambar peta itu.

"Kok aneh ya? disini ada gambar tanda panahnya, ada juga gambar pohon yang besar, dan di bawahnya terdapat gambar bentuk segitiga yang dilingkari emas!" kata Angin yang tampaknya masih bingung, ketika melihat gambar peta yang aneh itu.

Angin tampaknya mulai berpikir dengan serius, untuk mencari sebuah arti atau petunjuk dari sebuah gambar yang ditemukannya di tempat itu.

"Mungkin ini sebuah petunjuk, yang menggambarkan tempat dimana harta karun itu berada. Asyik, nanti aku bisa jadi orang kaya!" seru Angin tampak senang sekali.

Angin bergegas untuk berjalan menuju ke belakang rumah yang misterius itu. Disana banyak terdapat pohon yang besar dan juga rimbun. Daunnya juga sangat lebat dan tampak sudah tua sekali. Pantas saja, banyak orang yang bilang, ini tempat yang angker. Namun dia tetap berusaha untuk mencari arti yang bermakna, dari sebuah gambar peta yang aneh itu.

(Bersambung).


Penulis :

Anton Sucipto, SP.

Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Tulisannya dimuat di media cetak dan online.

Majalahanakcerdas.com

Majalah Anak Cerdas,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar