Oleh Anton Sucipto, SP
Bagian 14.
"Kalian pernah belajar tentang ayam Kate, belum?" tanya kakek Kutokuto.
"Belum, Kakek," jawab mereka bersamaan.
"Begini kakek akan bercerita tentang ayam Kate itu. Ayam Kate ini dikenal luas sebagai ayam hias. Ayam Kate telah berkembang luas pada beberapa bagian dunia seperti benua Eropa, Amerika, dan Asia. Sebenarnya ayam Kate itu memang ukurannya lebih kecil daripada ayam yang biasanya atau ayam yang lainnya. Ayam ini pada umumnya tumbuh seperempat dari postur tubuh pada umumnya. Postur tubuhnya yang mungil tersebut karena berat dagingnya yang terbilang ringan. Postur dari betina dari ayam ini pada berat 300 gram, dan ayam jantan hanya memiliki berat sekitar 500 gram," sahut kakek Kutokuto menjelaskan tentang ayam Kate itu.
"Apakah ada ciri-ciri yang lainnya?" Bobi ingin tahu.
"Tentunya ada juga ciri-ciri yang lainnya, yaitu seperti keistimewaan itu yang terdapat pada bulunya, terdapat pada bagian tubuhnya yang tebal dan keriting. Pada bagian bulunya juga terdapat hal spesial lainnya yaitu warna yang beraneka ragam. Kaki berwarna kuning. Memproduksi telur sebanyak 10 – 12 butir per periode," sahut kakek Kutokuto.
"Apakah Kakek mempunyai ayam kate itu?* tanya Bobi.
"Tentunya ada. Ayo kita menuju kandang ayam Kate itu," kata kakek Kutokuto.
Kemudian Kakek itu berjalan menuju ke bagian belakang ruangan dari beberapa kandang ayam, yang memang terdapat beberapa kandang ayam disana. Kandang itu tampaknya rapi dan bersih. Terbuat dari beberapa bambu dan kayu yang berwarna coklat. Bimo dan Bobi juga ikut berjalan untuk menuju ke tempat itu.
"Ini dia kandang ayam kate itu," ucap kakek Kutokuto.
"Ayam itu memang ukurannya kecil dibandingkan dengan ayam yang lainnya," kata Bimo.
"Betul sekali itu. Tapi yang terpenting ayam ini juga bisa ikut perlombaan. Atau lomba kontes suara ayam Kate itu. Nantinya akan dinilai oleh tim juri, siapa ayam Kate yang terbaik dan indah atau merdu suaranya," sahut kakek Kutokuto sambil tersenyum.
"Asyik dong, nanti bisa dapat hadiah. Apakah Kakek pernah ikut lomba itu?" tanya Bobi.
"Iya tentunya pernah ikut lomba itu. Tetapi Kakek belum bisa menjadi juara pertama. Namun, kakek terus akan berusaha agar bisa menang. Minggu depan ada lomba di kota. Jika kalian mau ikut ke sana, nanti bisa bersama-sama menuju ke tempat itu. Soal biaya naik angkutan umum, kakek yang bayar biaya itu. Jadi tak perlu cemas lagi," ucap kakek Kutokuto.
"Saya ikut, Kakek," sahut mereka bersamaan.
"Baiklah, minggu depan kita akan ke kota untuk ikut perlombaan itu," kata kakek Kutokuto.
(Bersambung).
Penulis :
Anton Sucipto, SP
Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.
Subscribe dan like, https://youtube.com/@vale.antonsuciptosp?sub_confirmation=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar